Selasa 31 May 2011 15:23 WIB

Mendiknas Minta Jangan Takut Masuk PTN

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Djibril Muhammad
Mendiknas M Nuh
Foto: Antara
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mendiknas, Mohammad Nuh, meminta anak-anak muda Indonesia jangan takut untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2010 tentang Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi telah diminta komitmennya untuk menyediakan kuota 20 persen menampung calon mahasiswa tidak mampu.

Sampai saat ini, kata Nuh, PTN tetap memiliki keberpihakan terhadap para mahasiswa dari keluarga yang kurang beruntung. Salah satunya adalah Universitas Indonesia (UI) yang tahun ini menyediakan dana sebesar 16 miliar rupiah untuk para mahasiswa dari golongan tidak mampu. Nuh berharap animo masyarakat untuk masuk ke PTN terus meningkat.

"Apalagi jika RUU Sisdiknas disahkan nanti, kegiatan penelitian dan pengembangan masyarakat akan diintegrasikan. Jika bukan PTN yang melakukan hal tersebut, maka siapa lagi," ujar Nuh saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 82 Jakarta, Selasa (31/5).

Nuh mengungkapkan, sebesar 50 persen penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memunculkan industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. "Hal tersebut menunjukkan perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil penelitian dan pengembangan menjadi produk dan perusahaan baru," tutur Nuh.

Sementara itu, masih kata Nuh, sebesar 15 persen penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus. Nuh menyatakan tantangan pengelolaan pendidikan tinggi saat ini di masyarakat adalah akses untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Sedangkan yang kedua adalah kesiapan untuk menjalani program dalam pendidikan tinggi tersebut.

Nuh mengatakan, biaya kuliah yang mahal bukan satu-satunya faktor yang menghambat para lulusan SMA melanjutkan studi ke perguruan tinggi. "Hambatan tersebut juga dikarenakan keluarga miskin pada umumnya berasal dari lingkungan keluarga dan sekolah yang kurang mempersiapkan transisi mereka untuk berhasil di perguruan tinggi," kata Nuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement