Jumat 12 Aug 2011 15:09 WIB

Masya Allah... 999 Guru SD di DIY Belum Sarjana

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Guru, ilustrasi
Guru, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum meraih gelar sarjana atau lulus S1 ternyata masih cukup banyak. Hingga 2011 ini berdasarkan data Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY jumlahnya mencapai 999 guru.

Jumlah tersebut berasal dari 265 guru di kabupaten Sleman, 172 guru di Gunungkidul, 360 guru dari Kulonprogo. Selain itu dari Bantul 85 guru dan di Kota sebanyak 117 guru. Kepala Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Instruksional (LP2AI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sri Hartini mengatakan, jumlah tersebut masih cukup banyak karena DIY terkenal sebagai Kota Pendidikan.

Meskipun kata dia, secara nasional jumlah guru SD yang belum S1 juga masih sangat banyak. "Berdasarkan data nasional, jumlah guru SD yang belum berijazah sarjana mencapai 16 ribu guru," terangnya kepada wartawan di UAD, Jumat  (12/8).

Total guru di Indonesia sendiri sampai saat ini mencapai 2.781.321 orang. Padahal sesuai Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005, tenaga pendidik harus memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 pada 2014 mendatang. Sehingga proses sertifikasi bisa dilakukan bagi tenaga pendidik sebagai upaya peningkatan profesionalitas mereka.

Melihat kondisi tersebut, UAD mulai tahun akademik 2011/2012 ini membuka program studi baru Pendidikan Guru SD (PGSD) dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD). "Kita ingin membantu peningkatan kompetensi guru SD dan PAUD melalui prodi baru ini," terang Wakil Rektor I UAD, Dwi Sulisworo.

Penyelenggaraan Prodi baru untuk PGSD dan PG PAUD ini didasarkan atas keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 167/E/O/2011. Selain dua prodi baru jenjang S1 melalui surat keputusan tersebut UAD juga membuka prodi baru untuk jenjang S2 yaitu Manajemen Pendidikan.

Dengan tiga prodi baru ini pada 2011 ini UAD memiliki 28 prodi jenjang S1 dan Enam prodi jenjang S2 (pascasarjana). Dikatakan Dwi, pada tahun ini UAD membuka pendaftaran 80 mahasiswa baru masing-masing untuk PGSD dan PG  PAUD. Sejak dibuka pendaftaran gelombang pertama pada Senin (8/8) lalu, sudah sekitar 40 orang pendaftar yang melakukan registrasi.

"Kami ingin memberi kesempatan bagi para guru SD dan PAUD yang belum lulus S1 untuk melanjutkan pendidikannya di UAD. Kami kerja sama dengan stakeholder, termasuk LPMP untuk pendidikan guru yang belum lulus S1," tambahnya

Sementara Kepala Biro Akademik dan Admisi UAD,Dedi Pramono mengatakan, pembukaan prodi baru itu sudah direncanakan sejak 2002 lalu. Namun pendaftaran kembali secara online ke Ditjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional (kemendiknas) baru dilaksanakan 2010 lalu.

"Kami menyediakan delapan dosen untuk prodi PAUD dan sebelas untuk PGSD yang kesemuanya merupakan lulusan S2," tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement