REPUBLIKA.CO.ID, CIPAYUNG - Atap SD Negeri 13 Pagi dan 14 Petang di Pondok Gede, Jakarta Timur, nyaris roboh. Padahal bangunan sekolah itu baru direhab pada 2009 dengan biaya satu miliar rupiah.
"Sekolah ini direhab total dengan biaya sekitar Rp 1, 25 miliar," ujar Kepala SD Negeri 13 Pagi, Abdul Murtofik. Gedung sekolah direhab Oktober sampai Desember 2009. Namun, dua kelas di antaranya tidak direhab. Ia mengaku pernah menanyakan soal tidak direhabnya dua kelas. Jawaban dari instansi, "Dana terbatas."
Dua ruang kelas yang tidak tersentuh rehab adalah ruang kelas untuk siswa kelas I A dan siswa B 14 petang, serta kelas III A dan siswa kelas III B pagi. Kondisi atap kedua kelas itu kini hampir roboh. Dari luar, atap gedung sekolah tampak bergelombang ke bawah. Sebagian kuda-kudanya sudah patah, sedangkan kayu-kayu reng dan kasonya sudah tambal sulam.
Karenanya, sebanyak 160 siswa diungsikan ke SD Negeri Lubang Buaya 05. "Mereka mulai belajar dalam pengungsian sejak tanggal 1 Oktober lalu," ujar Kepala SDN 14 Petang, Sulijo.
Ia mengatakan sekolah terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa pagi dan siang 850 orang. Ketika gedung sekolah direhab, seluruh siswa diungsikan ke SMP Negeri 81.