REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan di tubuh UI perlahan-lahan menunjukkan titik terang. Melalui mediasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dua pihak yang bermasalah, yakni rektorat UI dan Majelis Wali Amanat (MWA), akhirnya sepakat membentuk tim transisi.
"Kedua belah pihak akhirnya sepakat menggunakan pendekatan semua organ tetap hidup. MWA hidup, eksekutif (rektorat UI) juga hidu " ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, usai mempertemukan rektorat UI dengan MWA di gedung Kemendikbud. Nuh menyampaikan jalannya pertemuan mediasi tersebut berjalan kondusif.
Kedua belah pihak, kata Nuh, sepakat membentuk tim transisi berjumlah tujuh orang yang keanggotaannya merupakan representasi dari tujuh stakeholder di tubuh UI yaitu MWA, Eksekutif (rektorat), Dewan Guru Besar, Dewan Audit, Perwakilan Senat Akademik Universitas (SAU), perwakilan mahasiswa, dan perwakilan karyawan.
Nuh mengatakan, tim transisi tersebut nantinya bertugas untuk menyiapkan apa saja yang terkait dengan UI sepanjang masa transisi ini termasuk di dalamnya memilih anggota MWA baru yang masa baktinya berakhir pada 15 Januari nanti.
Seandainya tim transisi tersebut belum selesai membentuk SAU atau MWA yg baru maka MWA yang saat ini diperpanjang sampai dengan dibentuknya MWA yang baru. Adapun seandainya MWA yang baru terbentuk maka masa baktinya sampai september 2013 karena amanah di PP 66 menyatakan masa transisi adalah sampai 2013.
MWA baru nanti bertugas memilih rektor baru karena yang saat ini masa baktinya berakhir pada bulan Agustus 2012. Disepakati pula pemiliham rektor baru tahun depan tidak akan menggunakan Permen 24 tahun 2010.
Wakil MWA pada pertemuan kemarin di antaranya adalah Ketua MWA, Purnomo Prawiro, sekretaris MWA sekaligus guru besar Fakultas Ekonomi UI, Emil Salim. Sedangkan wakil Rektorat UI di antaranya sang rektor Gumilar Rusliwa Somantri [removed][removed] dan wakil rektor Muhammad Anis