REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Provinsi Bali menerima kucuran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2012 dari Kementerian Pendidikan senilai Rp 388,63 miliar. Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Kamis (2/1), mengatakan, kucuran dana BOS tersebut terbagi untuk SD sebesar Rp 243,63 miliar, SMP (Rp 125,99 miliar), dan dana cadangan Rp 19,002 miliar.

"Dana cadangan yang disiapkan tersebut sebagai antisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah siswa dari seluruh jenjang pendidikan hingga bulan Juli 2012," katanya.

Dari dana BOS yang disiapkan pemerintah pusat itu, tahap pertama untuk triwulan I/2012 sudah ditransfer dari kas umum negara ke kas umum daerah Pemprov Bali pada 3 Januari 2012. Dana tersebut langsung disalurkan ke sekolah penerima BOS sebesar Rp 92,22 miliar.

"Kami berharap dengan adanya kucuran dana BOS ini mampu membebaskan pungutan bagi seluruh siswa, mulai SD hingga SMA, baik negeri maupun swasta," kata Ketut Teneng.

Hanya untuk rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI) serta beberapa sekolah swasta dengan siswa dari kalangan keluarga berkecukupan di Kota Denpasar yang tidak menerima BOS.

"Dana BOS ini bisa membebaskan siswa miskin dari semua jenis pungutan dalam bentuk apa pun sehingga hal itu diharapkan mampu menyukseskan rintisan program wajib belajar 12 tahun atau hingga jenjang SMA," katanya.

BOS yang diterima masing-masing sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa yang ditampung dengan ketentuan untuk murid SD/SDLB sebesar Rp 580.000 per orang selama satu tahun. Siswa SMP dan SMA, masing-masing sebesar Rp 710.000 per orang dalam setahun.

"Penyaluran dana BOS tersebut dilakukan empat kali dalam setahun atau setiap triwulan dengan harapan proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik," kata Ketut Teneng.

Ikuti Whatsapp Channel Republika