Ahad 15 Apr 2012 13:27 WIB

Tersangkut Narkoba, Andriansyah Ujian Nasional di Penjara

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Nasib mujur tak berpihak pada Ardiansyah menjelang ujian nasional (UN), Senin (16/4). Ia terpaksa mengerjakan soal ujian akhir SMA di balik jeruji besi Polsek Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Keterangan dari Polsek Padang Cermin, Ahad (15/4), Ardiansyah belum diperkenankan penangguhan keluar tahanan untuk keperluan apapun kecuali sidang dan sakit.

Menurut Kapolsek Padang Cermin, AKP Yuliansyah, Ardiansyah tersangkut kasus narkoba. Ia ditangkap saat razia yang terjadi pada dua pekan lalu.

Kapolsek menyatakan penangguhan tahanan Ardiansyah belum bisa dilakukan. Namun, ia memperkenankan Ardiansyah ikut ujian tetapi tetap di Mapolsek Padang Cermin.

Informasi yang diperoleh, pihak Dinas Pendidikan Pesawaran tengah melakukan komunikasi dengan pengawas ujian independen dari Universitas Lampung, terkait nasib siswa bernama Ardiansyah.

Pihak dinas memberikan dua opsi yakni apakah tetap mengikuti UN di tahanan dengan mengirimkan soal UN ke Polsek, atau penahanan dapat ditangguhkan. Belum diperoleh kejelasan dari pihak dinas, karena Plt Dinas Pendidikan Pesawaran, Yahtar, belum bisa dikonfirmasi Ahad (15/4).

Jumlah peserta UN SMA tahun ini berjumlah 2.515 siswa, termasuk Ardiansyah yang kini ditahan polisi.

Mengenai distribusi soal UN di Lampung, masing-masing kabupaten dan kota telah menerima kiriman soal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Jumat (13/4). Paket soal tersebut dijaga ketat polisi mulai dari provinsi hingga ke gudang penyimpanan.

Sekolah yang berada di ibukota kabupaten/kota, soal baru dibagikan saat hari ujian berlangsung. Sedangkan bagi sekolah yang sulit dijangkau, soal didistribusikan lagi dari ibukota kabupaten/kota ke UPT Dinas Pendidikan kecamatan pada Ahad (14/4). n mursalin yasland

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement