SOLO--Kejujuran dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) menjadi prioritas ratusan siswa SMP di Solo. Mereka menetapkan komitmennya terhadap kejujuran dengan menandatangani kontrak 100 persen jujur dalam UN SMP yang akan digelar Senin (29/3).
Tandatangan sebanyak 269 siswa dari kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Simpon Solo tersebut dibubuhkan di atas baliho raksasa berukuran 3x5 meter. Dalam baliho tersebut tertulis '100% jujur, Jujur 100%'. Aksi tersebut mereka lakukan secara bersama di halaman sekolah.
Melalui tandatangan tersebut, mereka berjanji akan berlaku jujur, tidak mencontek, dan tidak curang selama UN berlangsung. Tandatangan tersebut diharapkan dapat menjadi acuan perilaku siswa dalam mengerjakan soal-soal UN.
Menurut Kepala Sekolah SMP MUhammadiyah 1 Simpon Solo, Joko Riyanto, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengajarkan kejujuran kepada siswa sejak dini. Menurutnya, aksi tersebut tidak hanya ditujukan kepada siswa SMP 1 Muhammadiyah, namun kepada semua siswa terutama saat mengerjakan soal UN.
"Semoga nilai kejujuran bersemayam di sanubari siswa, " ujar Joko kepada wartawan di Solo, Jumat (26/3). Selain itu, dia mengharapkan aksi tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengerjakan soal.
Lebih lanjut, Joko mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi UN Senin mendatang. Persiapan tersebut sudah ia mulai jauh hari sebelumnya. "Selama tiga bulan terkahir, sekolah memberi latihan mengerjakan soal-soal ujian kepada siswa," ujarnya. Soal-soal tersebut diambilkan sekolah dari internet.
Sementara itu, untuk menumbuhkan motivasi, siswa diajak sholat sunat dan berdoa agar ujian bisa dikerjakan dengan lancar dan dapat lulus. Joko berharap dengan persiapan tersebut semua siswa kelas IX bisa lulus semua.
Persiapan untuk menghadapi UN juga dilakukan siswa sendiri. M Rossy Raka, siswa di SMP tersebut, mengaku sudah melakukan berbagai usaha untuk menghadapi UN. Dia mengikuti les dan belajar bersama. Selain itu, dia juga mengaku banyak berdoa agar diberi kemudahan ketika mengerjakan UN nanti.