JAKARTA--Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), M Nuh, menegaskan bahwa tingkat kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) memang tidak mungkin mencapai seratus persen. Hal itu disampaikan Mendiknas menanggapi tingginya angka siswa SMA yang tak lulus UN, yakni empat persen.
"Bagaimana tanggapan teman-teman kalau lulusnya seratus persen? Nanti kan dibilang tidak mungkin, masak lulusnya seratus persen, jadi kalau seratus persen pun juga tidak mungkin," ujar Mendiknas di Istana Merdeka, Selasa (27/4).
Menurut Mendiknas, dalam ujian itu ada teori kemungkinan, sehingga tidak ada yang pasti dalam ujian. "Kalau kita ujian, terus pasti lulus, untuk apa ujian? Atau kalau ujian, pasti tidak lulus, ya untuk apa lagi diuji," katanya menjelaskan.
Menanggapi angka ketidaklulusan UN yang mencapai empat persen, Mendiknas mengatakan, "Itu ibaratnya seperti kalau kita pergi ke dokter, begitu dicek, loh kok kolesterolnya tinggi, ya tidak apa. Sekarang bagaimana menurunkan kolesterol itu, kan gitu. Jangan sampai begitu kolesterolnya tinggi, ya sudah bubar saja," katanya.
Justru, kata Mendiknas, UN bisa membantu untuk menguji siswa secara nasional. "Karena kalau kita tidak menguji secara nasional, kita juga tidak tahu, berapa yang tidak lulus di sebelah sini, sebelah sana, dengan standar yang sama. Di situlah salah satu kelebihan UN," jelasnya.
Ujian yang diserahkan ke sekolah masing-masing, ujar Mendiknas, justru tidak akan bisa digunakan untuk mengetahui kondisi secara nasional. "Kalau ujiannya diserahkan kepada masing-masing sekolah atau masing-masing guru di daerah, bisa jadi sama-sama lulus, tapi kita tidak tahu kualitasnya," tandasnya.