REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Negeri Yogyakarta menyosialisasikan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa pada 52 sekolah menengah kejuruan se-Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) itu penting karena digunakan untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013," kata staf ahli Wakil Rektor I Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Mohammad Slamet di Yogyakarta, Selasa.
Oleh karena itu, menurut dia, kepala sekolah harus mengecek dengan benar data-data rapor yang ada untuk dimasukkan dalam PDSS.
"Semua sekolah harus mengisi data siswa dan nilai melalui PDSS sebelum siswa melakukan verifikasi data mereka sendiri untuk digunakan mendaftar SNMPTN 2013," katanya.
Ia mengatakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat sekitar 400 sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Namun, kata dia, hingga batas akhir pengisian data PDSS ternyata baru sekitar 200 sekolah yang telah mengisinya.
Oleh karena itu, menurut dia, perguruan tinggi diberi tugas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk membantu "input" data PDSS di sekolah-sekolah.
Selain itu juga membantu penyelesaian masalah jika terdapat persoalan dalam pengisian data PDSS tersebut.
Ia mengatakan sosialisasi PDSS di sekolah itu melibatkan tiga perguruan tinggi negeri di DIY, yakni UNY, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
"UNY melakukan sosialisasi PDSS di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo, UGM di Kota Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga di Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul," katanya.