Rabu 06 Feb 2013 14:57 WIB

FSGI : Tak Adil Hukum SMAN 84 tak Boleh Ikut SNMPTN

Rep: ratna tri handayani/ Red: Taufik Rachman
SNMPTN 2013
SNMPTN 2013

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bereaksi keras atas di blacklistnya SMAN 84 Jakarta di jalur SNMPTN. Lembaga ini menilai langkah itu tidak adil.

Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengatakan tidak adil akibat kesalahan satu siswa seluruh siswa di SMA 84 mendapat hukuman yang sama.

''Tidak semestinya anak-anak yang jujur mengalami perlakuan yang sama. Dia menilai anak-anak tersebut bisa mengadu kepada komisi nasional perlindungan anak (komnas anak) sebab kebijakan negara memihak anak,'' kata Retno.

Menurutnya bila terjadi kecurangan atau manipulasi terjadi harusnya pihak sekolah yang mendapat teguran di antaranya melalui kepala sekolahnya. Sehingga, hukuman tidak boleh menghilangkan hak terhadap anak.

Siswa SMA Negeri 84 Jakarta dilarang mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negara (SNMPTN) menyusul terungkapnya kekeliruan input data salah satu siswanya. Salah satu siswa tidak melakukan verifikasi nilai dengan benar saat pendaftaran online SNMPTN melalui jalur undangan.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, menyatakan pihaknya menghubungi panitia SNMPTN 2013 agar bisa diverifikasi lagi. Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta keringanan bagi yang lain. Sebab, akibat kesalahan seorang mengakibatkan banyak kerugian.

Taufik mengatakan terus melakukan pengecekan kasus serupa untuk sekolah lain. Dia berharap tidak ada kasus sekolah lain yang di blacklist tidak boleh mengikuti SNMPTN. Sedangkan, menurutnya, sejauh ini belum ada laporan kasus tersebut dari pihak sekolah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement