REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan terus melakukan peningkatan kualitas, sehingga hasil akreditasi institusi bukan tujuan akhir, kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM Iwan Dwi Prahasto.
"Proses peningkatan kualitas tersebut akan terus dilakukan secara sistematis, sehingga terjadi perbaikan secara kontinu," katanya terkait dengan akreditasi A yang diraih UGM dari Program Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, hasil akreditasi yang didapatkan UGM itu mengindikasikan bahwa proses peningkatan kualitas yang terus menerus dilakukan membuahkan hasil positif.
"Untuk meraih akreditasi A tidak mudah karena ada berbagai aspek penting yang dinilai seperti ketercapaian visi-misi, tujuan dan sasaran, tata pamong, pengelolaan dan penjaminan mutu, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum, pembiayaan, sarana prasarana, sistem informasi, penelitian, kerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan komitmen kuat berbagai pihak pada tingkat universitas maupun unit-unit, tidak hanya pada level pimpinan melainkan juga karyawan operasional. Program peningkatan kualitas tidak akan berhasil tanpa kerja keras semua pihak.
Ia mengatakan, hal penting lain terkait dengan penilaian yang dilakukan AIPT adalah model pembiayaan pendidikan yang diterapkan UGM bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi.
"UGM memiliki 150 jenis beasiswa untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan tinggi bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun berprestasi secara akademik," katanya.
Menurut dia, dari total sekitar 58 ribu mahasiswa, UGM memiliki dosen tetap sebanyak 2.080 orang, belum termasuk dosen honorer yang berjumlah 400 orang. "Lebih dari 38 persen dosen UGM bergelar doktor dan jumlah guru besar mencapai 300 orang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika