REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKARAYA--Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Palangka Raya membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam yang pertama di Kalimantan Tengah.
"Program ini sudah direncanakan dan dipersiapkan sejak setahun yang lalu," kata Direktur Pascasarjana STAIN Palangka Raya Dr H Abdul Qodir, M.Pd di Palangka Raya, Rabu.
Menurut Abdul Qodir, program Pascasarjana sudah mendapatkan izin melalui Surat keputusan Menteri, serta telah dilakukan Bimbingan Teknis dari Kementerian Agama Provinsi Kalteng.
Pihak STAIN juga telah melakukan sosialisasi ke Kementerian Agama dan seluruh Kepala Sekolah se-Kota Palangka Raya, melalui sebuah pertemuan di Palangka Raya 21 Mei 2013.
Pendaftaran mahasiswa pasca sarjana ini sudah dibuka sejak 15 Mei 2013 lalu. Menurut Ketua Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAIN Jasiah, hingga saat ini sudah banyak calon mahasiswa yang datang untuk mendaftarkan diri.
Direncanakan kapasitas mahasiswa yang diterima maksimal 50 orang. Jumlah ini dibagi dalam dua kelas yang akan dibuka. Untuk ketersediaan dosen sendiri, kata Abdul Qodir jumlahnya sudah memenuhi standar bagi sebuah Prodi Magister (S2).
?Saat ini kita sudah menyiapkan sepuluh dosen ditambah beberapa asisten dosen?katanya.
Dosen pendukung yang tersedia antara lain tujuh dosen bergelar doktor, dua dosen kandidat profesor dari pihak STAIN sendiri. Selebihnya dosen terbang dari Jakarta, Banjarmasin dan Bandung. Masing-masing dosen memiliki pendamping asisten dosen dari STAIN Palangka Raya.
Pendaftaran akan berahir pada tanggal 18 Juli 2013 mendatang. Sementara kuliah perdana dimulai sekitar awal September 2013. Kuliah perdana nanti rencananya akan dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
Menurut Abdul Qodir, dibukanya Prodi Magister (S2) Manajemen Pendidikan Islam ini bertujuan mencetak pemimpin pendidikan islam berkualitas dan berwawasan multikultural, memiliki kemampuan penelitian dibidang manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam.
Hal paling penting program ini dibuka untuk mendukung program pembangunan pemerintah khususnya di Kalteng dalam mewujudkan Program Kalteng Harati atau Kalteng cerdas, katanya.