REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan tiga guru besar dari Fakultas Teknik (FT) yaitu Prof Dr ing Misri Abdulkadir Gozan, Prof Mahmud Sudibandriyo dan Prof Dr Heri Hermansyah, S.T., M.Eng.
Misri Abdulkadir Gozan dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Pengembangan Industri Kilang Hayati (Biorefeneri) Berbasis Biomassa untuk Pembangunan Berkelanjutan Indonesia" di Balai Sidang UI Depok, Rabu, mengatakan salah satu industri pengolahan yang memiliki nilai tambah tinggi saat ini adalah industri kilang.
Indonesia lanjutnya memiliki sumber biomassa, yaitu material yang berasal dari tanaman ataupun limbah pertanian yang melimpah. Biomassa salah satunya berasal dari tanaman kelapa sawit.
Menurut dia kilang hayati yang memanfaatkan biomassa memiliki beberapa keunggulan, di antaranya berkesinambungan bahan baku, kemampuan menurunkan emisi gas buang dan gas-gas rumah kaca, produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dan hemat energi. "Indonesia kedepannya perlu memprioritaskan subsidi pada bahan bakar hayati ketimbang bahan bakar fosil," ujarnya.
Sedangkan Mahmud Sudibandriyo dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Adsorpsi Teori dan Aplikasi" mengemukakan bahwa konsep adsorpsi telah lama dimanfaatkan manusia untuk mengadsorpsi ion, racun, kotoran, pengurangan polusi udara, dan lain-lain.
Perkembangan di teknik pengukuran di dalam eksperimen adsorpsi, lanjutnya, disertai dengan perkembangan teori yang komprehensif yang membantu memperkirakan produksi gas alam dari Coalbed Methane (CBM) dan Shale Gas, keekonomian pada CO2 sequestration, karakterisasi material berpori, serta meningkatkan pemahaman dasar dalam proses rekayasa reaksi.
Lebih lanjut ia mengatakan molekul teradsorpsi berada pada keadaan cair menginspirasi penggunaannya sebagai adsorptive gas storage (AGS) yang lebih ekonomis dibandingkan dengan penyimpanan gas secara konvensional.
Lebih jauh menurut Mahmud, proses adsorpsi yang eksotermis juga dapat digunakan sebagai media di dalam alat penukar kalor. Selain itu, penggunaan konsep adsorpsi juga dapat bermanfaat pada aspek-aspek lain di kehidupan manusia.
Sementara itu Heri Hermansyah mengatakan dalam pengukuhannya dengan judul "Membangun Industri Proses Biokatalisis untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Bangsa".
Biokatalis, menurutnya memiliki potensi dan saat ini pemanfaatannya sudah diterapkan di berbagai bidang industri seperti industri oleokimia, tekstil, deterjen, biodegradable polimer, makanan, kosmetika, diagnostic tool/medis, dan pengolahan limbah dan bioenergi.
Terkait dengan tuntutan efisiensi energi dan produksi yang bersih, menurutnya dapat dijawab dengan membangun industri dengan proses biokatalisis.
Lebih lanjut ia memaparkan, biokatalis lipase yang berasal dari mikroba/jamur/tanaman/hewan merupakan kelompok penting dari enzim yang bernilai tinggi di industri bioproses, terutama karena karakteristik aplikasinya yang beragam dan memungkinkan untuk diproduksi secara masal.
Modifikasi minyak nabati menggunakan enzim, lanjutnya, dapat menghasilkan produk komersial yang bernilai tambah tinggi.