Kamis 27 Jun 2013 20:42 WIB

SBM ITB Dirikan Program Kewirausahaan

Rep: Agus Yulianto/ Red: Djibril Muhammad
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perekonomian Indonesia saat ini terus tumbuh. Namun demikian, laju pertumbuhan ekonomi ini, tidak sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk, sehingga laju lapangan kerja tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan pencari kerja.

 

Salah satu solusinya adalah dengan menyebarkan semangat kewirausahaan dan meningkatkan jumlah wirausaha di kalangan masyarakat. Peningkatan jumlah wirausaha diharapkan akan meningkatkan jumlah lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

 

Melihat peluang itu, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), mencoba menjawab tantangan tersebut. Salah satunya mendirikan program studi sarjana kewirausahaan.

Menurut Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Wawan Dhewanto, Program Studi S1 Kewirausahaan ini diharapkan berkontribusi bagi penciptaan lapangan kerja.

 

Selain itu, turung mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan secara nyata di Indonesia. "Program studi ini menjadi program studi kelima di SBM ITB setelah Program Studi Magister Administrasi Bisnis, Sarjana Manajemen, Magister Sains Manajemen dan Doktor Sains Manajemen," kata dia, Kamis (27/6).

 

Di Indonesia, kata Wawan, sekolah bisnis yang mengkhususkan diri untuk melahirkan entrepreneurship handal dan tangguh masih bisa dihitung dengan jari. Masih sedikit pula yang menyadari betapa pentingnya menjadi wirausaha yang bagus dengan bekal ilmu yang memadai.

 

"Berangkat dari sinilah, Sekolah Bisnis dan Manajemen – Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) hadir dengan program dan mata kuliah unggulan yang dapat membentuk para lulusannya berjiwa enterpreneurship sejati," ujarnya.

Program ini, kata dia, digagas sebagai kesatuan rencana belajar yang mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan ilmu mengenai daur perkembangan usaha. Mulai dari identifikasi peluang usaha, pencarian gagasan kreatif, perencanaan usaha, peluncuran usaha, sampai pengembangan usaha yang inovatif, dengan risiko yang terukur.

 

Pada program ini, mahasiswa tidak hanya menguasai konsep teoritis model bisnis dan perencanaan bisnis. Tapi juga mampu memulai bisnis baru dan membuat strategi pengembangan bisnis. 

 

Wawan mengatakan, program studi sarjana kewirausahaan ini diluncurkan untuk melengkapi program studi kewirausahaan di tingkat master (S2). Yaitu, program studi MBA Creative and Cultural Entrepreneurship (CCE) dan Entrepreneurship MBA (Entrée) yang telah diluncurkan sebelumnya pada 2011.

 

Wawang mengatakan, studi kewirausahaan tidak hanya mempelajari konsep yang diberikan di ruang kelas, tapi juga bagaimana menerapkan konsep tersebut di dunia nyata. Isi kurikulum mencakup lima bidang kajian, yaitu Inovasi,

Sistem Bisnis, Lingkungan Bisnis, Perintisan dan Pengembangan Bisnis, serta Kelayakan dan Risiko Bisnis. Selain dosen, mahasiswa akan didampingi mentor dari kalangan pengusaha.

 

Bagi yang berminat, calon mahasiswa bisa mengikuti penjaringannya melalui jalur undangan (baik IPA maupun IPS) dan jalur tes dengan ujian IPS. Program studi ini akan memulai perkuliahannya pada bulan Agustus 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement