REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kemahasiswaan dan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdikbud Ilah Sailah menilai pelaksanaan Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) cukup baik.
"Sementara ini cukup baik karena tidak ada yang complaint mengenai hasilnya," kata Ilah dihubungi Republika, Kamis (18/7).
Ilah mengatakan Kemdikbud tidak mengawasi secara langsung pelaksanaan seleksi mandiri yang diselenggarakan tiap universitas termasuk di dalamnya SIMAK UI. Menurut dia, hal tersebut telah menjadi otonomi masing-masing perguruan tinggi.
Penyelenggaraan SIMAK UI pun, tutur dia, dipersilahkan untuk diselenggarakan dan tidak dengan pengawasan ketat dari Kemdikbud.
Ia pun menilai seleksi mandiri yang diselenggarakan perguruan tinggi merupakan upaya yang positif guna memberikan akses pendidikan tinggi lebih luas kepada masyarakat.
"Sebenarnya seleksi mandiri memberikan kesempatan bagi yang tidak lulus seleksi SNMPTN atau SBMPTN karena mungkin belum lulus atau kehilangan kesempatan misalnya sedang mengikuti olimpiade atau sakit," katanya.
Yang penting, Ilah melanjutkan, dilarang bagi perguruan tinggi menyelenggarakan seleksi mandiri dengan tujuan mencari keuntungan dari biaya pendaftaran seleksi dengan cara membuat gelombang-gelombang seleksi padahal kuota yang tersedia sudah cukup atau sedikit.
"Seleksi mandiri sebaiknya dipertahankan asal jangan dikomersialisasikan. Hal ini Kemdikbud sudah sosialisasikan," tuturnya.
Lebih lanjut Ilah menyarankan agar tiap perguruan tinggi tidak menerima mahasiswa tanpa di tes terlebih dahulu atau menerima mahasiswa karena mahasiswa tersebut mampu membayar lebih tinggi karena nantinya akan merugikan perguruan tinggi tersebut dan juga sang mahasiswa.
"Jangan asal terima karena mampu bayar padahal tidak mampu secara akademik," katanya.
SIMAK UI adalah program seleksi mahasiswa UI yang diselenggarkan oleh UI untuk semua program pendidikan dari jenjang vokasi (Diplim III), sarjana (S1) reguler, sarjana paralel, sarjana ekstensi, profesi, magister spesialis, dan doktoral (S3).
Dalam upaya pemerataan kesempatan belajar di UI, SIMAK UI dilaksanakan secara serentak di beberapa kota besar. SIMAK UI 2013 merupakan penyelenggaraan yang kelima semenjak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2009.
Sebanyak 39.675 peserta mengikuti Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) di 17 kota di Indonesia. Dari jalur SIMAK UI jumlah peserta yang diterima sebanyak 3.125 kursi untuk pendidikan vokasi, sarjana reguler, dan paralel.
Pada 2013, para mahasiswa yang diterima di UI pada program reguler melalui SIMAK UI dibebaskan dari uang pangkal.