REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menyediakan layanan "helpdesk" semacam "call centre" untuk membantu penyediaan informasi seputar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014.
"Call centre ini memberikan pelayanan informasi secara gratis tentang SNMPTN. Undip menjadi penyelenggara helpdesk sesuai penunjukan Dikti," kata Rektor Undip Prof Sudharto P. Hadi di Semarang, Senin.
Setelah meresmikan "helpdesk" SNMPTN Undip, ia menjelaskan sesuai penunjukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bahwa layanan informasi seputar SNMPTN tersebut beroperasi sejak 6 Januari hingga 6 Maret 2014.
Menurut dia, masyarakat yang membutuhkan informasi seputar SNMPTN, termasuk tata cara bisa memanfaatkan layanan "helpdesk" yang disediakan akan dilayani oleh petugas operator yang berjumlah 20 orang.
"Sementara ini, baru ada 16 petugas operator yang diatur dengan sistem shift atau bergantian. Sekarang saja sudah banyak yang menelepon. Nanti, akan dimaksimalkan sampai 20 operator," katanya.
Ia mengingatkan para tenaga operator yang berasal dari kalangan mahasiswa untuk bersikap ramah, santun, dan sopan dalam melayani penelepon, mengingat tugas tersebut menentukan kesuksesan pelaksanaan SNMPTN.
"Saya ingin tekankan bahwa Undip siap menyukseskan SNMPTN 2014. Saya berpesan kepada adik-adik mahasiswa yang menjadi operator untuk bersikap ramah, santun, dan sopan. Layani sebaik mungkin," kata Sudharto.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer Undip Sujadi menjelaskan layanan "helpdesk" yang dipusatkan di Gedung Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip itu sudah menerima ribuan telepon.
Masyarakat yang membutuhkan informasi SNMPTN, kata dia, bisa menelepon ke nomor 08041450450 yang telah disediakan khusus oleh PT Telkom sehingga memungkinkan pengguna terlayani meski menelepon dalam waktu bersamaan.
"Sudah ada operator kami yang siap memberikan informasi seputar SNMPTN. Pada hari pertama ini (6/1) saja sudah banyak yang menelepon. Setidaknya dalam sehari bisa sampai ribuan penelepon yang masuk," katanya.
Ia mengakui kemungkinan ada penelepon yang gagal tersambung karena padatnya trafik telepon, terutama pada jam-jam sibuk, tetapi hendaknya bisa mengulang kembali menghubungi "helpdesk" beberapa saat setelah itu.
Penyediaan layanan "helpdesk" itu, diakuinya, memang untuk meminimalkan kendala atau kesulitan yang dialami masyarakat berkaitan dengan SNMPTN, mengingat mereka cukup menelepon dan tidak perlu datang langsung.