Kamis 20 Feb 2014 11:21 WIB

BSI Siapkan Dua Strategi Agar Lulusan Tak Nganggur

Rep: C01/ Red: Taufik Rachman
Naba Aji Nataseputro
Naba Aji Nataseputro

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- "Di BSI ketakutan saya cuma satu, yaitu mahasiswa yang menganggur setelah lulus," ucap Direktur Bina Sarana Informatika (BSI), Naba Aji Notoseputro saat ditemui ROL dikantornya. Naba takut jika ada mahasiswanya yang menganggur, BSI tak mendapat kepercayaan lagi dari masyarakat.

Karena itu, di lembaga pendidikan yang didirikannya ini, Naba menyiapkan dua senjata khusus bagi mahasiswanya, BSI Career Center (BCC) dan BSI Entrepreneur Center (BEC).

Khusus untuk pengembangan kewirausahaan, BSI bahkan menyelipkannya dalam kurikulum pendidikan melalui mata kuliah kewirausahaan yang diterapkan di semester pertama dan kedua."Bukan hanya teori kita datangkan dosen tamu dari kalangan pengusaha, kita kerja sama juga sama beberapa komunitas pengusaha," katanya.

Kehadiran BEC, menurut Naba, sebagai wadah bagi mahasiswa dengan ketertarikan tinggi menjadi pengusaha. Disini, BEC memainkan perannya sebagai pembimbing bagi mahasiswa.

"Kita kumpulkan anak dalam kelompok yang sama, sharing, seminar, kunjungan usaha bahan permasalahan mereka apa. Bahkan kalau anak kurang modal kita kerja sama ke bank," katanya.

Menariknya, seperti pada sistem penempatan kerja yang sudah dijalankan, BSI juga memberlakukan aturan magang pengusaha. Setiap anak yang tertarik di dunia usaha diberi kesempatan untuk terjun langsung menjadi pengusaha melalui jaringan komunitas pengusaha.

Meski begitu Naba mengakui cara ini memang tidak secara langsung menciptakan anak menjadi pengusaha. "Efektif banget sih nggak, perlu kita evaluasi terus. Tapi ini inspiratif sekali, mahasiswa belajar kalau menjadi pengusaha itu tidak mudah," katanya.

Saat ini di BSI baru sekitar lima persen lulusannya yang menjadi pengusaha muda. Naba menargetkan di tahun 2016 paling tidak sudah ada 10 persen lulusannya yang menjadi wirausahawan. "Tapi susahnya minta ampun, karena budaya Indonesia sendiri bukan budaya pengusaha," tambahnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement