REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Setelah hasil kelulusan siswa tingkat SMA dan sederajat diumumkan pada 20 Mei lalu, sejumlah mahasiswa mulai marak mendirikan posko jasa pendaftaran mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di lingkungan Universitas Lampung (unila).

Pemantauan Republika Kamis (22/5), mulai dari pintu gerbang masuk kampus Unila, atau perempatan lampu merah, mahasiswa sudah mendirikan tenda sederhana lengkap dengan laptop dan printer, serta banner berisi pengumuman menarik calon mahasiswa.

Deretan semacam posko pendaftaran SBMPTN ini berjejer tak rapi hingga memasuki kampus. Tampak kesemrawutan pendirian tenda dan banner, membuat lingkungan kampus negeri di Lampung ini, menjadi tidak tertata. Calon mahasiswa yang ingin mendaftar pun menjadi bingung.

Menurut Sandy, ia bingung ketika memasuki kampus Unila untuk mendaftar SBMPTN, soalnya terlalu banyak posko pendaftaran membuat ia khawatir ada yang tidak jelas, sehingga merugikan pendaftar. "Kalau sudah tidak teratur pasti banyak yang bingung, jangan-jangan ada yang menipu," tuturnya, Kamis (22/5).

Hardiman, salah seorang pengelola jasa SBMPTN mengatakan bahwa pendirian posko jasa ini untuk memudahkan calon mahasiswa mendaftar dengan cepat. "Tujuannya agar cepat dan tidak bertele-tele," ungkapnya.

Ia menjanjikan proses pedaftaran SBMPTN bagi calon mahasiswa hanya dihitung tidak sampai lima menit selesai. "Kami cuma butuh waktu lima menit selesai," ujarnya.

Kepala Humas Panitia Lokal 27 SBMPTN, Komaruddin, menyatakan penyedia jasa pendaftaran SBMPTN dirasakan mengganggu aktivitas kampus, sebaiknya dipindah di dalam kampus Unila, agar tertib.

Menurut dia, Unila sudah menyiapkan lokasi yang sesuai dan rapi untuk penyedia jasa tersebut di dalam kampus dekat Perpustakaan dan Pusat Komputer. Selain itu, Unila juga sudah menyediakan jasa jaringan intenet, bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika