REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini lebih dari 100 mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa Erasmus Plus (Erasmus+) dari Uni Eropa. Penerima beasiswa Erasmus+ akan segera berangkat ke berbagai negara anggota Uni Eropa untuk menempuh pendidikan S-1 hingga S-3 di berbagai perguruan tinggi di Eropa mulai tahun akademik 2014.
Penerima beasiswa dari Indonesia merupakan sebagian dari 2.000 penerima beasiswa Erasmus+ di seluruh dunia. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog, berharap beasiswa ini dapat mendukung mahasiswa Indonesia. ''Sekembalinya ke Indonesia mereka dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan di Indonesia. Kami berharap mereka akan kembali membawa kenangan yang indah tentang Eropa", kata Skoog, melalui siaran pers.
Program Erasmus+, yang didanai oleh Uni Eropa, bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan ketrampilan dan keahlian para generasi muda, meningkatkan pemahaman antar budaya, dan mendukung kerjasama internasional dan memperluas jaringan antar akademisi dan perguruan tinggi di Eropa dan negara-negara lain.
Saat ini terdapat 140 program Magister S-2 Erasmus+ dan 42 program Doktorat S-3 Erasmus+ yang ditawarkan dan mencakup berbagai bidang seperti teknologi, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, bisnis, ilmu ekonomi, hukum serta ilmu pengetahuan budaya/ sastra.
Sejak dimulainya program Erasmus+ pada tahun 2004, sudah lebih dari 900 mahasiswa Indonesia telah memperoleh manfaat dari program tersebut. Program Erasmus+ juga telah mendukung kerja sama antara berbagai perguruan tinggi di Eropa dan negara-negara lain di seluruh dunia.