Rabu 05 Nov 2014 17:44 WIB

Mahasiswa Unibraw Dirikan Sekolah Susu

Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya Malang

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Himpunan Mahasiswa Keteknikan Pertanian (Himateta) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, mendirikan sekolah susu atau "milk academy" bagi masyarakat di desa Arjosari, Kabupaten Malang.

Salah seorang anggota Himateta, Agung Heru di Malang, Rabu mengatakan sekolah susu sengaja didirikan karena di desa tersebut merupakan pusat peternakan sapi dan produsen susu. Ada 30 warga di daerah itu yang menjadi murid milk academy.

"Kami sengaja membina warga setempat agar mereka mempunyai pekerjaan tambahan, selain bertani dan bertenak. Pendapatan penduduk bergantung pada susu murni dari peternakan yang mereka miliki, sehingga kami punya inisiatif agar pendapatan mereka bisa bertambah dari hasil mengelola ternak sapi perahnya," ujarnya.

Sebab, lanjutnya, selama ini mereka menyetorkan susu segar ke koperasi susu, sehingga sasil yang didapat tidak begitu banyak karena hanya menekuni satu jenis pekerjaan saja dan kurang kreatif. Oleh karena itu, Himateta berinisiatif untuk membangun sekolah susu bagi penduduk di Kecamatan Jabung.

Ia menjelaskan, di sekolah tersebut, masyarakat diberi pembinaan tentang kewirausahaan, Hot Pasteurization High Voltage (HPHV) dan Pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi atau Techno Preneur Program.

Pertama-pertama, lanjutnya, warga yang menjadi siswa di sekolah susu ini dibekali tentang bagaimana berwirausaha dengan cara mengolah susu yang dilanjutkan dengan mengenalkan berbagai teknologi yang mendukung usaha mereka. Selain itu, mereka juga dikenalkan tentang susu Pasteurisasi secara garis besar dan cara pemasaran produk melalui internet.

Agung menambahkan melalui kegiatan dan program bina desa yang diwujudkan dalam sekolah susu itu, diharapkan masyarakat dapat membentuk Usaha Kecil menengah (UKM) yang ditangani sendiri di bawah pengawasan Tim Himateta.

Untuk mendukung program tersebut, Himateta memberikan bantuan berupa Freezzer, Showcase, HPHV dan Siler cup yang digunakan untuk memproduksi Yogurt dan susu pasturisasi. Hasil olahan susu dalam bentuk yogurt yang dihasilkan masyarakat Jabung dinamakan Yogurt Nata De Coco Rainbow atau Yocobow.

Yogurt ini, kata Agung, berbeda dari yang lainnya karena memiliki warna seperti pelangi dengan nata de coco di dalamnya. Selain Yocobow, masyarakat juga menghasilkan tahu susu dan susu pasteurisasi. "Harapan kami, program Himateta yang dilaksanakan selama satu bulan penuh dan didanai Dikti sebesar Rp40 juta ini mampu membantu peternak sapi perah di Jabung untuk meningkatkan penghasilannya," ucapnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement