Selasa 09 Jun 2015 22:00 WIB

700 Peserta tak Hadir di SBMPTN di Universitas Jember

 Para peserta tuna netra mengerjakan soal SBMPTN ditemani beberapa pendamping di Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (9/6).  (Republika/Edi Yusuf)
Para peserta tuna netra mengerjakan soal SBMPTN ditemani beberapa pendamping di Kampus ITB, Jl Ganeca, Kota Bandung, Selasa (9/6). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ratusan peserta tidak hadir atau absen dalam ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Jember, Jawa Timur, yang digelar secara serentak, Selasa.

Jumlah pendaftar SBMPTN di Panitia Lokal (Panlok) 58 Jember tercatat sebanyak 10.948 peserta dengan rincian kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) sebanyak 4.573 orang, Sosial Humaniora (Soshum) sebanyak 4.372 orang, dan kelompok campuran sebanyak 2.003 orang.

"Pada jam pertama dengan ujian tulis kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) tercatat sebanyak 276 peserta tidak hadir dan jumlah peserta kelompok Campuran yang tidak hadir sebanyak 170 peserta," kata Sekretaris Panitia SBMPTN Unej, Wahyu Subhan, saat dikonfirmasi per telepon di Posko Panitia SBMPTN Unej.

Pada jam kedua dengan materi ujian tes potensi akademik tercatat peserta yang tidak hadir untuk kelompok Saintek sebanyak 276 peserta, kelompok Soshum sebanyak 279 orang, dan kelompok Campuran sebanyak 172 peserta yang absen.

Sedangkan pada jam ketiga untuk ujian tulis kelompok Soshum tercatat jumlah peserta yang tidak hadir ujian sebanyak 282 peserta dan kelompok Campuran sebanyak 183 peserta.

"Jumlah peserta yang tidak ikut ujian tulis cukup banyak dengan totalnya lebih dari 700 peserta dan mereka tidak menyampaikan alasan ketidakhadirannya," tuturnya.

Secara umum, lanjut dia, pelaksanaan ujian tulis di Panitia Lokal 58 Jember berlangsung dengan lancar tanpa hambatan berarti termasuk pendistribusian soal, namun panitia harus bekerja ekstra karena ujian tulis digelar selama sehari dan melakukan rekapitulasi jumlah siswa yang tidak hadir baru hingga malam hari.

"Ada panitia SBMPTN dari pusat yang melakukan monitoring dan beliau melihat persiapan dan pelaksanaan ujian tulis di Unej cukup bagus, bahkan mengacungi jempol tentang teknis yang memandu seluruh ujian melalui radio lokal, sehingga tes tulis bisa dilakukan secara serentak," paparnya.

Panitia lokal Unej juga mendapati sejumlah peserta SBMPTN yang mencurigakan seperti membawa ponsel saat ujian, tidak membawa identitas sama sekali, dan ada perbedaan foto dalam kartu peserta ujian dengan peserta yang bersangkutan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement