REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penguatan SDM terampil berstandar global dapat dilakukan melalui pendidikan. Namun, tidak semua masyarakat di suatu negara bisa dengan mudah mengakses pendidikan. Bahkan, dari jumlah 2,8 juta lulusan SMA dan SMK di Indonesia hanya 38 persen yang melanjutkan ke tingkat universitas.
“Ini karena penduduk di daerah terpencil mungkin akan kesulitan mengakses pendidikan berkualitas. Sementara sekolah dan perguruan tinggi berkualitas berlokasi di kota-kota besar,” kata Rektor Telkom University Prof Mochammad Ashari dalam forum Global Executive Workshop for Higher Education – Issues & Challenges for The Region, Kamis, (11/6).
Dia menyebutkan, sistem edukasi online bisa menjadi salah satu cara tepat, namun harus didukung infrastruktur agar proses belajar online bisa terwujud. Di daerah terpencil, kata dia, tentu jarak dan kesulitan transportasi menjadi penghalang untuk mengakses pendidikan.
“Sistem edukasi online bisa menjadi salah satu cara cepat untuk menghilangkan hambatan jarak dan kesulitan transportasi,” kata Ashari. Untuk mewujudkannya, sistem edukasi online harus didukung dengan infrastruktur penunjang broadband dan fasilitas lainnya. Oleh karenanya perlu dukungan dari regulasi pemerintah.
Ashari mengatakan, dari jumlah 2.8 juta lulusan SMA dan SMK di Indonesia hanya 38 persen yang melanjutkan ke tingkat universitas. Penyebab di antaranya, kata dia, kapasistas universitas yang terbatas dan hambatan geografis. Sementara kebijakan nasional menargetkan peningkatan kompetensi SDM dan internasionalisasi.
“Tantangan di era digital adalah bagaimana kita dapat meningkatkan nilai dengan memaksimalkan sistem berbasis internet,” ujarnya. Di era digital, sistem pendidikan online sangat memungkinkan. Kapasitas universitas tak akan menjadi masalah karena tidak memerlukan mahasiswa hadir ditempat.
Namun, ujar dia, mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dari jarak jauh tanpa perlu menghadapi hambatan geografis. Dengan demikian peningkatan kualitas SDM dapat merata.
Forum Global Executive Workshop for Higher Education – Issues & Challenges for The Region berlangsung di Universiti Utara Malaysia, Sintok, Kedah Malaysia, Kamis (11/6). Ashari bertindak menjadi salah satu panelist pada forum yang diselenggarakan oleh Universiti Utara Malaysia dan Michigan State University United States.