REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, H Harsoyo mengatakan saat ini lulusan UII sudah tersebar dan memiliki berbagai profesi di masyarakat. Harsoyo berpesan agar alumni UII bisa menjaga nama baik almamater.
"Jangan sampai terjadi proses pengadilan, hakimnya lulusan UII, Jaksa lulusan UII, Pangacara lulusan UII, dan terdakwanya juga lulusan UII," kata Harsoyo pada wisuda periode V tahun 2014/2015 di Yogyakarta, Sabtu (13/6).
UII Yogyakarta mewisuda sebanyak 571 lulusan yang terdiri 482 program strata satu, 85 program magister dan empat orang program doktor. Sebanyak 194 wisudawan berhasil meraih predikat cumlaude.
Harsoyo mengingatkan para wisudawan akan berada di masyarakat yang majemuk. Karena itu, alumni UII harus bisa memahami kondisi dan latar belakang masyarakat di mana alumni berada.
"Etos kerja kerja keras hendaknya mutlak terus ditumbuhkan untuk membangun kemapanan pribadi dan masyarakat," kata Harsoyo.
Saat ini, kata Harsoyo, UII telah banyak melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Paling akhir bekerjasama dengan Duy Tan University (DTU) Vietnam. UII dan DTU melakukan kerjasama studio bagi mahasiswa program studi arsitektur.
"Selain Vietnam, UII tengah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara, lainnya," kata Harsoyo.
Selain itu, UII juga berupaya menjadi perguruan tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu upayanya, mendirikan Halalan Thoyyiban Research and Education Center (H-TREN).
Pendirian lembaga ini dilatarbelakangi banyaknya makanan yang tidak halal di masyarakat.
"Lembaga ini untuk mendukung diterapkannya Undang-undang No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal (JPH)," katanya.