Jumat 13 Nov 2015 00:02 WIB

Universitas Belum Ketahui Penghilangan Beasiswa Dikti

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Julkifli Marbun
LPDP
Foto: LPDP
LPDP

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi-Penddidikan Tinggi (Kementristek-Dikti) disebut akan menghilangkan beasiswa Dikti yang selama ini banyak digunakan pelajar maupun dosen universitas untuk meneruskan pendidikan mereka di luar negeri. Mereka nantinya hanya bisa mengikuti beasiswa melalui jalur Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Bahkan, surat edaran mengenai penghentian beasiswa Dikti telah sampai ke seluruh Universitas.

Menanggapi hal ini, Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin (Unhas) Abdul Rasyid menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui mengenai surat edaran tersebut. Menurut dia, sejauh ini masih ada alumni Unhas maupun dosen yang berkuliah menggunakan beasiswa Dikti maupun jalur lain seperti dari swasta hingga beasiswa dari negara tetangga, seperti Australia.

"Sampai sekarang, belum ada informasi mengenai hal ini. Dosen kita yang sedang S-2 dan S-3 masih menjalankan semua beasiswa mereka dengan lancar. Tidak ada informasi juga beasiswa Dikti akan dihilangkan," ungkap Rasyid, Kamis (12/11).

Bahkan, menurut Rasyid, pemerintah baiknya tidak menghapuskan jalur beasiswa dari manapun ranahnya, baik dari Dikti, LPDP, maupun pihak swasta dan asing. Dengan banyaknya jalur beasiswa yang ditawarkan, mahasiswa maupun dosen yang ingin melanjutkan perkuliahan di luar negeri bisa memilih beasiswa sesuai minat dan kemampuan diri mereka masing-masing. Sehingga, jika mereka tidak mampu lulus melalui LPDP maka akan ada jalan lain untuk meneruskan pendidikannya.

"Jangan membatasi keinginan mahasiswa. Saya harap, pemerintah tidak menitikberatkan pada LPDP saja," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Arismunandar. Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendengar bahwa pemerintah akan menghentikan beasiswa Dikti untuk dipindah ke LPDP. Menurut Aris, sejauh ini memang banyak alumnus UNM yang merantau ke luar negeri untuk berkuliah menggunakan jalur Dikti dan LPDP, sangat minim yang mengikuti beasiswa dengan jalur swasta.

Meski demikian, Aris berharap, semua pintu beasiswa bisa dipertahankan oleh pemerintah. Sehingga, para pemuda yang ingin belajar dengan mudah bisa mendapatkan beasiswa tanpa harus mengikuti satu atau dua program tertentu yang dicanangkan pemerintah saja.

"Harapan kita memang semua mahasiswa bisa memanfaatkan beasiswa dari manapun itu, mau dari Dikti atau LPDP," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement