REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menilai kinerja Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) di bawah pimpinan Mohamad Nasir sudah cukup baik. Padahal mereka masih dalam kondisi menyelesaikan restrukturisasi dan penataan organisasinya. “Beliau melakukan banyak dialog dengan stakeholders,” ujar Ketua Aptisi, Edy Suandi Hamid kepada Republika.co.id, Jumat (25/12).
Para stakeholders ini juga telah dijadikan mitra dalam mendukung tugas Kemenristekdikti. Sepanjang masa kinerjanya, Edy mengatakan, Menristekdikti Nasir juga telah melaksanakan terobosan semisal inspeksi mendadak. Dalam hal ini terkait kasus jual beli ijazah palsu yang belakangan sempat ramai diperbincangkan masyarakat.
Beberapa evaluasi yang tepat juga telah dilaksanakan Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) tersebut. Misal, Edy menambahkan, ihwal pengevaluasian keputusan Mendikbud sebelumnya yang kurang tepat pada Permen Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan sebagainya. “Ini langkah-lamgkah baik dan layak diapresiasi,” terang Guru Besar Universitas Islam Indonesia ini.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir telah menyidak beberapa perguruan tinggi yang dianggap melakukan jual beli ijazah asli-palsu. Salah satu di antaranya adalah Universitas of Berkley Michigan America yang dinilai telah menyelenggarakan pendidikan tanpa izin dan memalsukan ijazah yang seharusnya dikeluarkan pemerintah.