REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil menciptakan energi listrik dari pijakan anak tangga, sebagai alternatif pembangkit energi listrik yang ramah lingkungan.
"Pembangkit energi listrik dari pijakan anak tangga ini diharapkan bisa menjadi alternatif, karena melihat energi listrik yang menjadi kebutuhan dasar manusia terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya," kata salah satu perancang anak tangga pembangkit listrik, Radityo Jalu Atmojo di Surabaya, Rabu (10/2).
Selama ini, lanjutnya penggunaan minyak sebagai sumber bahan bakar utama dalam pembangkitan energi listrik dinilain masih tinggi, sehingga untuk memanipulasi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, maka diperlukan energi alternatif sebagai pembangkit listrik.
"Fenomena ini membuat saya berangkat mencari ide tentang bagaimana menciptakan sebuah alat yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri dan tentunya ramah lingkungan, sehingga tercetuslah ide pembuatan pembangkit energi listrik dari pijakan anak tangga," ujarnya Radit, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, prinsip kerja dari pijakan anak tangga menggunakan gaya pegas yang bergerak naik turun, serta dihubungkan dengan pijakan anak tangga sebagai fungsi penggerak utama roda gigi.
"Pijakan anak tangga yang menggunakan gaya pegas naik turun tersebut difungsikan sebagai penggerak utama roda gigi. Penggerak utama roda gigi inilah yang merupakan sumber tenaga penggerak generator DC maupun sebagai alternator penghasil listrik," paparnya.
Rekan Radit, Saiful Efendi menambahkan dalam mekanisme dan perancangannya alat tersebut tetap menggunakan ukuran standar dari anak tangga, supaya ketika digunakan oleh peraga alat tersebut aman.
"Untuk anak tangga ini kami menggunakan ukuran standar dan kemiringan standar, yaitu menggunakan sudut 40 derajat dan kemiringan 45 derajat, sehingga tetap memperhatikan faktor keselamatan," terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, posisi pegas diletakkan di bawah setiap sisi pijakan anak tangga yang digabungkan dengan roda gigi dengan posisi vertikal, sedangkan roda gigi saling dihubungkan menggunakan rantai untuk menggerakkan gigi utama yang posisinya berada satu poros dengan alternator sebagai penghasil listrik.