REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan pendanaan rata-rata sembilan miliar rupiah untuk enam Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) terpilih. Pendanaan dari pemerintah ini bertujuan agar bisa lebih mendorong hilirisasi produk inovasi PT ke industri.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe mengatakan, perkembangan kegiatan inovasi ke industri memang harus melibatkan banyak pihak. “Inovasi harus berkolaborasi antara pebisnis, Perguruan Tinggi dan industri,” ujar Jumain dalam kegiatan “Pendatanganan Kontrak Inovasi PT di Industri” di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (7/3).
Menurut Jumain, keenam PTNBH terpilih ini berdasarkan pengajuan proposal yang mereka berikan. Kriteria terpenting dari pengajuan proposal ini adalah adanya produksi inovasi yang berpotensi pasar. Dari sejumlah proposal yang diajukan, Kemenrisekdikti pun mencoba melakukan penilaian dan menyeleksinya.
Dengan melalui banyak penilaian, Kemenristekdikti pun memilihi enam PTNBH yang menerima rata-rata sembilan miliar rupiah per tahunnya. Keenam PTNBH itu, yakni Insitut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), Insitut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Kemudian terdapat pula Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Insitut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Untuk sementaram proposal yang disetujui yakni dari ITB, sebanyak dua proposa. Menurut Jumain, proposal mereka dianggap layak masuk industri dan mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti. Jumain menerangkan, IPB sendiri akan mulai mendorong industri benih padi untuk swasembada pangan nasional. IPB akan bekerjasama dengan PT BLST dan ASBENINDO.
Sementara UGM akan menghiliarisasi produk-produk alat kesehatan unggulannya. Kampus ini akan berkolaborasi dengan PT Gama Multi Usaha, Yayasan Hepatika, PT Swayasa Prakarsa, PT Phapros, PT Indofarma, PT Kimia Farma dan PT Kalbe Farma. Selanjutnya, proposal yang dipilih Kemenristekdikti dari ITB adalah dua buah. Proposal pertama berkaitan tentang pengembangan dan produksi radar nasional. Selain itu, proposal berikutnya ihwal perangkat base station dan smartphone 4G.
Jumain juga menambahkan, UI akan mencoba mengembangkan teknologi unggulan untuk produksi biodiesel bersama PT Saltindo Nusa Pratama. Sementara Unhas pada pengembangan industri perbibitan sapi lokal berbasi Iptek di Maiwa Breeding Centre Unhas. Kemudian ITS dalam konsep inovasi desain fish carrier 30, 60, 200 dan 300 GT.