Kamis 31 Mar 2016 15:07 WIB

Kuatkan SDM Umat, UIN Bandung Gandeng ITB, Unpad dan UPI

 (Dari kiri ke kanan) Rektor ITB Prof Kadarsah Suryadi, Rektor UPI Prof Furqon, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad dan Rektor UIN Bandung Prof Mahmud.
Foto: dok uin bdg
(Dari kiri ke kanan) Rektor ITB Prof Kadarsah Suryadi, Rektor UPI Prof Furqon, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad dan Rektor UIN Bandung Prof Mahmud.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung bertekad untuk menguatkan kemampuan sumber daya manusia umat Islam dalam menghadapi globalisasi ekonomi, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Perguruan tinggi itu harus dirasakan keberadaannya oleh masyarakat. Penguatan sumber daya manusia umat sangat penting untuk memastikan UIN Bandung bersama umat dan eksis dalam setiap kondisi zaman,” ujar Rektor UIN SGD Bandung, Prof Mahmud, di sela-sela Seminar Nasional Inovasi dan Sinergi Perguruan Tinggi Dalam Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean di Bandung (31/3).

Acara yang digelar untuk memperingati Dies Natalies Ke-48 UIN Bandung tersebut, juga dihadiri oleh Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad, dan Rektor UPI Furqon. Keempat rektor PTN di Bandung itu bersepakat untuk bekerja sama dalam membangun Jawa Barat, Indonesia, dan berkontribusi untuk kemakmuran bumi.

Menurut Mahmud, kualitas sumber daya manusia itu dibangun oleh pendidikan bermutu. Iman, amal saleh dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan sabar sebagai fondasinya. “Itu sikap dasar seorang ilmuwan, selalu terbuka dalam kebaikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang tidak sadar dengan zaman yang dihadapi, akan merugi,” tuturnya.

Ia menambahkan, sinergi dalam membangun sumber daya manusia umat dapat dilakukan bersama dan saling melengkapi. “ITB akan menguatkan bidang teknologi, Unpad bidang humaniora dan kedokteran, UPI bidang pendidikan dan UIN Bandung bidang agama dan kemasyarakatan. Saya yakin, peradaban besar Islam akan lahir dari Bandung dengan sinergi empat perguruan tinggi tersebut,” tegas Mahmud.

Ketua Pelaksana Seminar Nasional yang juga Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, Prof Rosihon Anwar menyatakan, inovasi perguruan tinggi sangat dibutuhkan mengingat tantangan globalisasi yang berat. “Banyak perusahaan besar yang tiba-tiba bangkrut karena tidak berinovasi. Inovasi adalah inisiatif cerdas manusia menghadapi perubahan yang begitu cepat,” tuturnya.

Guna menyikapi perubahan yang cepat dan rumit itu, lanjut Rosihon, perlu keputusan cepat, cerdas dan kerja sama lintas instansi. “Inisiatif seminar ini dari kami, ini awal dari sebuah langkah kebersamaan untuk menguatkan sumber daya umat yang harus diakui masih tertinggal. Ini langkah awal yang harus dilanjutkan dengan forum lanjutan, saling berbagi dan memastikan kebermanfaatannya dirasakan masyarakat,” paparnya.

Menurut Rosihon, seminar tersebut merupakan langkah awal menggelorakan ‘Bandung Lautan Ilmu Pengetahuan’ yang selanjutnya menjadi rekomendasi bagi proses pembangunan Jawa Barat. “Ini forum yang baru,  para rektor dari perguruan tinggi berpengaruh di Jabar duduk bersama dan saya yakin akan luar biasa dampaknya,” tegas Rosihon.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement