Selasa 26 Apr 2016 22:07 WIB

Menristekdikti Apresiasi Pencegahan DB yang Dikembangkan Peneliti UGM

Menristekdikti, Muhamad Nasir
Menristekdikti, Muhamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengapresiasi warga Dusun Kronggahan, Kabupaten Sleman dan tim peneliti UGM Yogyakarta yang telah membuahkan hasil positif dalam pencegahan demam berdarah dengue melalui program "eliminate dengue project" atau EDP.

Bahkan, Nasir menyempatkan berkunjung dan berdialog dengan warga Dusun Kronggahan II, Trihangga, Gamping, Sleman di rumah kepala pedukuhan setempat, Selasa.

"Atas hasil positif ini, kami akan menyebarkan hasil penelitian itu ke seluruh nusantara agar bisa bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia terutama untuk mencegah demam berdarah," kata Nasir.

Nasir juga meminta UGM Yogyakarta untuk menggandeng universitas lain dalam melakukan penelitian.

Dalam kunjungan Menristek Dikti tersebut, warga menceritakan penelitian tim "eliminate dengue project" (EDP) yang terjadi pro dan kontra, bahkan kepala desa sempat tidak disapa warganya.

Kepala Desa Trihanggo Herman Budi Pramono mengatakan adanya pro dan kontra antarwarga saat penyebaran nyamuk "Wolbachia" yang dilakukan tim EDP Pusat Kedokteran Tropis UGM di desanya.

"Itu karena perbedan kemampuan masyarakat dalam memahami sosialisasi yang dilakukan tim. Sehingga pada 2014 itu ada sejumlah warga yang belum bisa menerima adanya percobaan itu," katanya.

Bahkan, mereka sempat tidak bertegur sapa karena percobaan tersebut.

"Saat itu ada sebagian warga yang berpemahaman bahwa mau memberantas nyamuk demam berdarah, tetapi justru malah menyebar nyamuk, ada yang belum bisa nerima, sampai saya itu tidak ditegur sapa sama beberapa warga," katanya.

Menurut dia, sebelum adanya Tim EDP, kasus DBD di Trihanggo tergolong tinggi. Karena terjadi pro dan kontra maka sosialisasi dilakukan secara berulang-ulang hingga tidak ada lagi yang mempersoalkan.

"Satu tahun sejak disebarkan nyamuk Wolbachia, warga mulai merasakan manfaatnya. Pada 2015 hingga 2016 Trihanggo dinyatakan bebas DB5. Sehinga kami menyatakan bahwa penelitian ini sangat bermanfaat bagi warga," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement