Selasa 09 Aug 2016 15:20 WIB

TICMI Gandeng UII Perkuat Edukasi Pasar Modal

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja sedang memantau pergerakan IHSG pada layar di BNI Securitas, Jakarta, Senin (1\8).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja sedang memantau pergerakan IHSG pada layar di BNI Securitas, Jakarta, Senin (1\8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) dan The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) melakukan kerja sama edukasi pasar modal. Pencanangan kebijakan pemerintah atas tax amnesty mendorong pertumbuhan capital inflows yang besar dan bermakna positif bagi pasar modal Indonesia. Seiring dengan minat investor yang terus meningkat, sumber daya manusia pasar modal bersertifikasi pun semakin dibutuhkan.

"Dalam hal ini, perguruan tinggi memainkan peran strategis untuk menjembatani kebutuhan SDM, sekaligus memberikan edukasi mengenai prospek dan arti penting pasar modal Indonesia," tutur Rektor UII.

Perjanjian kerja sama UII dan TICMI berbentuk penyelenggaraan pendidikan pasar modal bersertifikasi. Antara lain terdiri dari penyelenggaraan program Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) Reguler, program Wakil Manajer Investasi (WMI) Reguler, dan program Ahli Syariah Pasar Modal (ASPM) Reguler.

“Kerja sama ini diharapkan mampu berkontribusi untuk mempermudah calon profesional, khususnya mahasiswa UII, untuk mengikuti pendidikan sertifikasi keahlian pasar modal,” ungkap Harsoyo.

Sementara itu, Director of Listing BEI, Samsul Hidayat, mengatakan, kerja sama antara UII dan TICMI merupakan bagian penting dari upaya pengembangan pendidikan pasar modal Indonesia. Saat ini, dari total 8.000 orang pemegang sertifikat sebagai WPPE, hanya sekitar 2.000 WPPE yang tercatat aktif di pasar modal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement