REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA P- Jumlah Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Indonesia perlu diperbanyak. Hal ini, mengingat target penerimaan devisa dari sektor pariwisata, terus meningkat setiap tahun.
"Target wisatawan mancanegera sebesar 20 juta orang dan wisatawan nusantara sebanyak 275 juta pada 2019, harus didukung peningkatan SDM," kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra, di Jakarta, Sabtu (10/9).
Politisi Partai Gerindra itu berpendapat, enam STP pemerintah saat ini yang dikelola Kementerian Pariwisata masih belum memadai untuk memenuhi target itu. Karena itu, lanjutnya, diperlukan antara lain peningkatan koordinasi terkait dengan penentuan program studi di STP mengingat sektor pariwisata juga menjadi andalan dalam penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Sebelumnya, Direktorat Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali (dahulu BPLP Bali) menyelenggarakan pelatihan internasional di bidang pariwisata bagi para peserta dari negara-negara Asia Pasifik.
Pelatihan International Training Course on Tourism itu diselenggarakan pada 21-29 Agustus 2016 di Bali, untuk meningkatkan kualitas pembangunan pariwisata serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menunjang keberlangsungan industri pariwisata secara berkelanjutan. Pelatihan internasional itu, diikuti oleh 15 peserta dari negara-negara Asia Pasifik, termasuk Fiji, Papua Nugini, Samoa, Tonga, Solomon Islands, dan negara Timor Timur.