REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya minat mahasiswa untuk merasakan kuliah di luar negeri mendorong Universitas Prasetiya Mulya menawarkan kesempatan mahasiswa jurusan manajemen semester enam belajar di luar negeri melalui program study abroad. Bahkan, pada tahun ini, terdapat sembilan kampus luar negeri yang bisa dipilih mahasiswa untuk kuliah di luar negeri.
"Kesembilan kampus itu antara lain UNSW Australia, Zhejiang University, Deakin University, Universitas of Technologi Sydney, Coventry University, University of Western Sydney, dan Boston University," kata Pembantu Dekan IV Pengembangan dan Knowledge Dissemination Universitas Prasetiya Mulya, Elliot Simangunsong, Selasa, (27/9)
Kata dia, mahasiswa yang dinyatakan lolos akan menjalani pendidikan sesuai minatnya selama satu semester di luar negeri. Nantinya, nilai yang diperoleh selama menjalani kuliah di luar negeri akan ditransfer menjadi angka kredit atau SKS untuk nilai semester enam.
Memang, kata Elliot, tidak semua yang berminat belajar di luar negeri otomatis bisa lolos karena harus menjalani proses seleksi. Seleksi dilakukan di Universitas Prasetiya Mulya maupun di kampus yang dipilih. "Kami ingin mengirimkan mahasiwa yang terbaik, bukan asal-asalan dan tidak memenuhi syarat. Program ini sudah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu."
Mahasiswa yang pernah belajar di luar negeri pada umumnya mencari mata kuliah khusus yang belum ada atau pengembangannya sehingga mampu menambah pengetahuan khususnya mengenai bisnis.
Ketua Program S1 Universitas Prasetiya Mulya Christiana Yosevina menambahkan, pengiriman mahasiswa ke luar negeri melalui program study abroad merupakan langkah agar kampusnya menjadi kampus berkelas internasional. "Sebenarnya mempunyai kami ingin go international, makanya program study abroad sebagai langkah awal menuju go international," katanya.
Salah seorang peserta program study abroad, William Lai mengatakan, memperoleh tambahan ilmu saat belajar bidang ekonomi di Cina. "Ilmu yang diperoleh juga cocok, kebetulan saya mengambil ekonomi dan saat mempelajari ekonomi mikro di sana mendapatkan ilmu percabangan," ujarnya.