Senin 17 Oct 2016 21:42 WIB

ITS Gelar Seminar Bersama dengan Prince Songkla University

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Untuk membuka wawasan sekaligus membangun jejaring, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)  Surabaya memprakrasai seminar bersama dengan Prince Songkla University (PSU), Thailand. Joint Postgraduate Seminar dihelat di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS selama dua hari mulai Senin (17/10).

Ketua Pelaksana Joint Postgraduate Seminar Dr Heri Kuswanto mengatakan, pola penyelenggaraan semacam ini memang jarang dilakukan. Padahal ada banyak keuntungan bisa diperoleh. Antara lain, terkait dengan tukar menukar informasi terhadap tema penelitian yang sedang dikerjakan oleh masing-masing perguruan tinggi.

“Setahun lalu kami diundang untuk mengadakan seminar serupa di Thailand, kini ganti kami yang mengundang mereka untuk diadakan di ITS,” ujarnya dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Senin (17/10).

Keuntungan lainnya, lanjut Heri, adalah upaya dalam membangun jejaring atau networking ke arah kerja sama atau pun kolaborasi dalam penelitian. Kebetulan saat ini salah satu dosen ITS bersama dosen PSU sedang mengadakan penelitian bersama terkait dengan klasifikasi penyakit kanker.

“ITS memiliki kepakaran di bidang statsitikanya, sedang PSU memiliki ahli di bidang kedokteran terkait dengan epidemiologi,” jelasnya.

Diungkapkan Heri, keterlibatan para mahasiswa pascasarjana baik dari ITS maupun PSU dalam seminar ini juga diharapkan akan berpengaruh pada atmosfer akademik pada dua perguruan tinggi ini nantinya. “Ke depan pola semacam ini juga diharapkan akan memiliki kontribusi nyata dalam menuju perguruan tinggi berkelas internasional atau world class university,” tuturnya.

Tentunya, kata Heri menambahkan, agar seminar ini memiliki bobot yang lebih tinggi dengan tingkat objektivitas terstandar, pihaknya juga mengundang tim peninjau atau reviewer untuk memberikan catatan-catatan dan masukan kepada para mahasiswa dari dua perguruan tinggi yang melaksanakan joint seminar ini. “Ada tiga perguruan tinggi yang kami libatkan, yakni ITB, IPB, dan UB,” katanya.

Ke depan Heri juga berharap joint seminar seperti ini akan ditindaklanjuti oleh institut dalam menjalin kerjasama akademik yang lebih luas, seperti tukar menukar dosen atau tenaga pengajar dan penyelenggaraan pendidikan gelar ganda (double degree).

”Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari penyelenggaraan seminar internasional statistika yang akan diadakan pada 19 Oktober mendatang. Kami memanfaatkan agenda seminar itu dengan mengawalinya melalui kegiatan joint seminar ini,” terang dosen Jurusan Statistika ITS ini.

Dalam joint seminar ini dihadirkan sejumlah pembicara dari kedua universitas untuk memberikan paparan terkait penelitian yang telah mereka lakukan. Di antaranya Dr Yuliani Setia Dewi MSc dari Jurusan Statistika ITS, Hidayatul Khusna dari Jurusan Statistika ITS, Dr Noodchanath Kongchouy dari PSU, Don McNeil dari PSU, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement