REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjadi narasumber utama dalam Stadium General di Institut Teknologi Bandung (ITB), Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengajak mahasiswa ITB untuk mengembangkan teknologi tepat guna (TTG) di bidang pertanian.
Menteri Eko menjelaskan di depan ratusan mahasiswa ITB, bahwa desa di Indonesi memiliki banyak macam karakter. Namun demikian ada kesamaan yang dimiliki dari 74.497 desa di seluruh Indonesia. "Ada kesamaan karakter yaitu 80 persen desa di Indonesia hidup di agriculture," ujar Menteri Desa di ITB, Sabtu (5/11).
Eko menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat desa yang berada di garis kemiskinan. Walaupun Indonesia sudah merdeka sejak 71 tahun yang lalu. "Rakyat kita masih banyak yang miskin. Persoalannya apakah bisa desa menjadi motor penggerak ekonomi. Harusnya bisa dengan penguatan SDM dan penguayan teknologi tepat guna untuk agriculture," ujarnya dalan siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (6/1).
Dengan teknologi tepat guna, Menteri Eko yakin akan bisa meminimalisir adanya tengkulak dan membuat sarana pascapanen. "Semua konglomerat di Indonesia, itu awalnya menjadi pengumpul hasil pertanian atau mempunyai sarana pascapanen," katanya.
Sementara itu, Rektor ITB yang sekaligus menjadi Ketua Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) Suryadi, mengingkapkan pentingnya pemahaman yang disampaikan menteri kepada mahasiswa ITB. "Kuliah umum ini kami segelenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa kami baik yang ada di lingkup nasional maupun internasional. Apa yang disampaikan Pak Menteri menurut saya adalah wawasan yang penting untuk disampaikan kepada mahasiswa," ujarnya.