REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Delegasi UII Yogyakarta kembali mengharumkan nama Indonesia pada ajang internasional. Tiga orang mahasiswa UII, yakni Evanda Putra Paramadita, Mochamad Ali Imron, dan Merryzsa Septerie Anitha berhasil memperoleh penghargaan Best Paper Award dalam Regional Conference On Student Activism (RECONSA) 2016 yang diadakan pada tanggal 11-13 November 2016 di Malaysia.
Kegiatan bertemakan 'Volunteerism: Advocacy and Empowerment' ini diadakan oleh Universitas Teknologi Petronas untuk membangkitkan jiwa kepedulian sosial dan inspirasi bagi para pemuda ASEAN.
Evanda Putra Paramadita, mahasiswa Ilmu Ekonomi UII 2015, mengatakan RECONSA adalah platform untuk menyatukan mahasiswa dari kawasan ASEAN yang tertarik terlibat dalam kegiatan kerelawanan dan aktifitas sosial kemasyarakatan di negaranya masing-masing. Mereka berkumpul untuk saling berbagi ide dan solusi atas permasalahan sosial yang mereka hadapi ketika mengikuti kegiatan sosial yang ada di negaranya.
“Alhamdulillah dari 94 peserta yang mengikuti kegiatan ini, kami bisa bersaing dan mendapatkan penghargaan Best Paper Award dalam ajang bergengsi tersebut," kata Evanda Putra dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (23/11). Para peserta sebagian besar berasal dari kampus-kampus ternama di negara ASEAN, termasuk juga delegasi Indonesia yang datang dari kampus negeri dan swasta, seperti UNJ Jakarta dan ITS Surabaya.
Para peserta juga mendapat suntikan motivasi dari Dr Mohd Lutfi Fadil Lokman, seorang dokter muda inspiratif dari Malaysia yang banyak berkecimpung dalam kegiatan kesukarelawanan lintas negara. Ia merupakan pendiri organisasi Hospitals Beyond Boundaries (HBB) sekaligus aktif dalam United Nation Young Leaders for Sustainable Development Goals 2016.
Mochamad Ali Imron menambahkan, kegiatan RECONSA sangat positif untuk diikuti oleh para mahasiswa Indonesia karena dapat mengingatkan kembali pentingnya mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial di tengah masyarakat. Selain itu, mereka juga dapat menimba ilmu berupa pengalaman dari peserta negara lain tentang kegiatan sosial yang dilakukan di negaranya.
Mereka menilai mahasiswa memang memiliki peranan strategis untuk menyadari problem masyarakat saat ini yang mengelilingi mereka dan mencarikan penyelesaian masalah yang relevan. “Ini sejalan dengan tujuan berdirinya UII yang ingin mencetak mahasiswanya untuk menjadi insan yang terus aktif berkarya dan memberi manfaat bagi sesama”, kata Imron.
Ikuti Whatsapp Channel Republika