Jumat 09 Dec 2016 16:21 WIB

Mahasiswa ITS Kembangkan Biofuel dari Limbah Plastik

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sampah botol plastik bekas air mineral. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sampah botol plastik bekas air mineral. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuat inovasi Biofuel dari limbah plastik. Biofuel merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan untuk masa depan.

Tim mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia ITS ini diketuai oleh Sri Utami. Anggotanya timnya, Regia Puspitasari, Putu Adhi Rama Wijaya, Tri Wahyuning Eka PS, Ratri Puspita Wardani. Mereka melakukan pengolahan limbah plastik kemasan minuman, menggunakan sari eceng gondok menjadi sebuah Biofuel.

Mahasiswa yang akrab disapa Tami ini mengakui karya Biofuel hasil dari pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya. Ia mendapati, di ITS belum ada pengolahan sampah kemasan botol air mineral. Kemudian, Tami bersama empat anggota timnya tergerak menciptakan alat yang dapat mengolah limbah sampah tersebut menjadi bahan bakar minyak.

“Awalnya limbah plastik dicacah menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian cacahan tersebut diproses dengan metode pirolisis,” terangnya melalui siaran pers, Jumat (9/12).