Selasa 15 Aug 2017 19:48 WIB

'Generasi Berdaya Saing Bisa Lahir dari Kampus Lokal'

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Islam Indonesia
Foto: hminews
Universitas Islam Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menggelar kuliah perdana dengan pembicara CEO General Electric Indonesia Handry Satriago. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kualitas diri yang akan membuat seseorang memiliki daya saing.

"Generasi berdaya saing dapat dilahirkan dari perguruan tinggi lokal yang mempunyai standar kualitas pendidikan setaraf internasional," kata Handry di Auditorium Kahar Muzakir UII, Senin (14/8).

Ia sendiri mengungkapkan, lebih banyak menghabiskan waktu belajar di Indonesia, serta lulus dari perguruan tinggi Indonesia. Tapi, Handry menekankan, mahasiswa harus memiliki upaya yang lebih, lebih dari sekadar berkuliah lalu kembali ke kos.

Belum lagi jika melihat indeks pengukuran daya saing global, seperti human development index dan competitiveness index. Pasalnya, posisi Indonesia belum menguntungkan, terlihat dari sedikitnya perusahaan asli Indonesia di papan atas dunia.

"Untuk itu, dibutuhkan generasi muda yang kompetitif dan punya daya saing tinggi," ujar pria kelahiran Payakumbuh Sumatra Barat tersebut.

Handry membagi pengalaman nahkodai perusahaan multinasional asal AS, GE Indonesia, yang selama 23 tahun berdiri ia jadi orang Indonesia pertama yang menduduki CEO. Ia menilai, itu dikarenakan mereka belum melihat orang Indonesia yang berdaya saing tinggi.

Divonis menderita kanker kelenjar getah bening sejah usia muda, Handry turut memberikan motivasi kepada mahasiswa baru UII. Hal itu dibuktikan walau harus terikat dengan kursi roda sejak muda, ia mampu menggapai cita-cita dan menujukkan daya saingnya.

"Oleh karena itu, jadilah sosok yang berani berbeda, mengeluarkan inisiatif meski saudara berada dalam posisi sendiri di lingkungan kerja. Jika diibaratkan berperang, tidak terlalu penting haslnya tapi saya tahu saya telah memberikan upaya yang sebaik-baiknya," kata Handry. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement