REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menggelar kuliah perdana dengan pembicara CEO General Electric Indonesia Handry Satriago. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kualitas diri yang akan membuat seseorang memiliki daya saing.
"Generasi berdaya saing dapat dilahirkan dari perguruan tinggi lokal yang mempunyai standar kualitas pendidikan setaraf internasional," kata Handry di Auditorium Kahar Muzakir UII, Senin (14/8).
Ia sendiri mengungkapkan, lebih banyak menghabiskan waktu belajar di Indonesia, serta lulus dari perguruan tinggi Indonesia. Tapi, Handry menekankan, mahasiswa harus memiliki upaya yang lebih, lebih dari sekadar berkuliah lalu kembali ke kos.
Belum lagi jika melihat indeks pengukuran daya saing global, seperti human development index dan competitiveness index. Pasalnya, posisi Indonesia belum menguntungkan, terlihat dari sedikitnya perusahaan asli Indonesia di papan atas dunia.
"Untuk itu, dibutuhkan generasi muda yang kompetitif dan punya daya saing tinggi," ujar pria kelahiran Payakumbuh Sumatra Barat tersebut.
Handry membagi pengalaman nahkodai perusahaan multinasional asal AS, GE Indonesia, yang selama 23 tahun berdiri ia jadi orang Indonesia pertama yang menduduki CEO. Ia menilai, itu dikarenakan mereka belum melihat orang Indonesia yang berdaya saing tinggi.
Divonis menderita kanker kelenjar getah bening sejah usia muda, Handry turut memberikan motivasi kepada mahasiswa baru UII. Hal itu dibuktikan walau harus terikat dengan kursi roda sejak muda, ia mampu menggapai cita-cita dan menujukkan daya saingnya.
"Oleh karena itu, jadilah sosok yang berani berbeda, mengeluarkan inisiatif meski saudara berada dalam posisi sendiri di lingkungan kerja. Jika diibaratkan berperang, tidak terlalu penting haslnya tapi saya tahu saya telah memberikan upaya yang sebaik-baiknya," kata Handry.