REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menutup operasional 25 PTS di seluruh Indonesia. Sebelum menutup, Kemristekdikti mengklaim pemberi peringatan pada PTS itu memberbaiki diri.
Berdasarkan edaran Kemristekdikti, terdapat tiga alasan penutupan perguruan tinggi, yakni, perguruan tinggi tidak aktif, keinginan pemilik/yayasan, dan melakukan pelanggaran berat.
Perguruan tinggi tidak aktif dilihat dari, pertama, tidak ada proses Tridharma perguruan tinggi. Kedua, tidak memiliki mahasiswa. Ketiga, tidak memiliki dosen. Keempat, tidak memiliki gedung atau lahan.
Penutupan karena keinginan pemilik/yayasan, yakni dibuat dengan surat pernyataan.
Sementara alasan penutupan karena pelanggaran berat, dilihat dari, pertama perguruan tinggi/prodi itu tidak terakreditasi tetapi mengeluarkan gelar akademik, vokasi, dan/atau profesi. Kedua, perguruan tinggi memberikan ijazah, gelar akademik, vokasi, gelar profesi pada orang yang tak berhak.
Ketiga, perguruan tinggi tidak mengajukan akreditasi ulang sebagaimana ditentukan dalam peraturan perudang-undangan. Keempat, perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan jarak jauh tanpa izin menteri.
Kelima, pergurun tinggi tidak lagi memenuhi syarat pendirian perguruan tunggi (tidak memilki dosen tetap, lokasi/lahan/bangunan). Keenam, terjadi konflik/sengketa baik antara pengurus yayasan atau pemangku kepentingan internal PTS, sehingga penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi terganggu.
Berdasarkan data Kemristekdikti, berikut 25 PTS yang diberhentikan operasionalnya.
Akademi Keperawatan Jayapura
STIKES Majapahit Singaraja
STKIP Indonesia Kupang
Sekolah Tinggi Teknologi dan Kejuruan Gianyar, Bali
Sekolah Tinggi Ilmu Teknologi Kelautan Nusantara, Kupang
Akademi Teknik Bima, NTB
Universitas PGRI Nusa Tenggara Timur, Kupang
Universitas Cakrawala, Madiun
Universitas Tritunggal, Surabaya
Akademi Sekretaris Manajemen Lancang Kuning
Akademi Teknologi Lorena, Medan
Akademi Seni Rupa dan Desan Akseri, Yogyakarta
Akademi Teknologi Otomotif Nasional, Yogyakarta
Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia, Bantul
Akademi Keuangan dan Perbankan YIPK, Yogyakarta
Akademi Kesejahteraan Sosial Tarakanita, Yogyakarta
Sekolah Tinggu Ilmu Ekonomi Adhy Niaga, Provinsi Jawa Barat
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Cakrawala, Bogor
Akademi Sekretari ISWI, Jakarta
Sekolah Tinggi Manajemen Industri Indonesia, Jakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yapann, Jakarta
Akademi Akuntansi Bentara Indonesia, Jakarta
STKIP Suluh Bangsa, Tangerang Selatan
STISIP Pusaka Nusantara, Jakarta
Universitas Preston Indonesia, Medan