Sabtu 04 Nov 2017 00:31 WIB

60 Profesor Undip Pentaskan Wayang Orang

Red: Andi Nur Aminah
Pentas wayang orang (ilustrasi)
Foto: dok: triardhika
Pentas wayang orang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 60 profesor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mementaskan pergelaran wayang orang memperingati Dies Natalisnya yang ke-60 bekerja sama dengan Perkumpulan Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo Semarang. Turut memeriahkan wayang orang yang berlangsung di Auditorium Imam Barjo Undip, Semarang, Jumat (3/11) malam, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M Nasir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Sekda Jateng Sri Puryono.

Para profesor dan pejabat mendapatkan peran masing-masing pada pergelaran wayang orang bertajuk 'Wayang Spektra 60 Guru Besar Undip' yang mengangkat lakon 'Semar Mbangun Kahyangan' dengan sutradara Danang Respati dari Ngesti Pandowo Semarang. Menristek Dikti Nasir sebagai Bathara Brama, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama kebagian lakon sebagai Sang Hyang Guru. Sedangkan Gubernur Ganjar sebagai Sang Hyang Wenang, Sekda Jateng (Prabu Kresna), dan Semar diperankan Ketua Senat Undip Prof Sunarso.

Lakon yang diangkat itu menceritakan Semar yang tidak puas dengan kepemimpinan Sang Hyang Guru karena kebijakan-kebijakannya yang dipengaruhi sang istri, Bathar Durga. Sehingga Semar yang merupakan tokoh pamomong ingin membangun istana tandingan.

Dalam perjalanan cerita, Sang Hyang Guru yang tidak bijaksana dalam memimpin akhirnya ditegur oleh Bathara Brama yang diperankan secara apik oleh para akademisi dan birokrasi itu. Wayang orang ini juga dibumbui dengan adegan dan dialog lucu, serta pementasan tari.