REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani dari Indonesia dan Jepang saling buka-bukaan soal kendala dan tantangan yang selama ini dihadapi. Hal tersebut mereka kemukakan dalam seminar bertajuk "Persahabatan Indonesia-Jepang Melalui Teknologi Pertanian" di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Senin (5/2).
Para pemateri seminar antara lain Masakatsu Uchiyama (petani asal Fukushima, Jepang), Hidefumi Kondo (CEO Kondo International), dan Dedi Mulyadi (petani Indonesia penggagas Beras Organik Pringkasap). Masing-masing membagikan pengalaman mereka selama mendalami bidang pertanian.
Masakatsu Uchiyama yang berasal dari Desa Ten-ei di Prefektur Fukushima mengelola 15 hektare lahan pertanian yang menghasilkan beras Japonica. Pria 68 tahun itu juga beberapa kali bertandang ke Indonesia untuk melihat langsung praktik pertanian di Tanah Air.
Menurut dia, baik petani Indonesia maupun Jepang harus konsisten menghasilkan beras berkualitas yang dibutuhkan konsumen. Hal lain yang perlu dipikirkan bersama solusinya adalah bagaimana memangkas biaya produksi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
"Saat ini, saya menganggap pertanian adalah sebuah cabang industri yang masih banyak memiliki prospek untuk berkembang. Menurut saya, ke depan kita butuh pertanian yang 'berpikir' agar petani bisa terus bertahan," kata Uchiyama yang sudah menjadi petani selama 50 tahun.
Afdal Makkuraga Putra, Ketua Bidang Studi Broadcasting Universitas Mercu Buana mengatakan, kegiatan digelar atas kerja sama Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana dengan stasiun televisi Tokyo MX TV. Acara juga didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Jepang.
Seminar yang kali pertama diadakan itu juga merayakan 60 tahun persahabatan Indonesia-Jepang. Tema tentang pertanian, khususnya mengenai beras, dipilih karena masyarakat Jepang dan Indonesia sama-sama mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Selain seminar yang telah digelar, Mercu Buana dengan Tokyo MX TV akan melanjutkan kerja sama dengan memproduksi program televisi bersama dalam berbagai tema. Menurut Afdal, kerja sama itu amat sesuai dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Broadcasting.
"Penjajakan sudah diawali sejak setahun lalu, dilanjutkan dengan pelaksanaan seminar hari ini. Tahun depan, pada 2019, kami menargetkan akan mengirimkan mahasiswa untuk magang ke Tokyo MX TV di Jepang," ujar Afdal.