REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Tim Galanggo Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) kembali memberikan bantuan kepada korban banjir dan tanah longsor di Desa Tinatar, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kali ini, Galanggo dan Kagama membantu pembangunan hunian tetap kepada masyarakat.
Pemberian bantuan itu ditandai dengan peletakan batu pertama bantuan hunian tetap bagi penduduk korban banjir dan tanah longsor yang sebenarnya sudah dilaksanakan pada Jumat (2/2) lalu. Kegiatan itu dihadiri Tim Bidang Pengabdian Masyarakat PP Kagama.
Selain itu, hadir Tim Galanggo UGM yang merupakan start-up yang memang bergerak kepada kegiatan-kegiatan filantropi dan kerelawanan. Galanggo berada langsung di bawah naungan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM.
Peletakan batu pertama merupakan tanda dimulainya pembangunan hunian tetap bagi masyarakat korban banjir dan tanah longsor di Desa Tinatar. Pembangunan hunian tetap dilaksanakan di atas tanah milik Sabarin. salah satu warga setempat.
Rencananya, di lokasi tanah milik Sabarin itu akan dbangun dua unit rumah bagi dua kepala keluarga korban tanah longsor. Kepala Desa Tinatar, Himo Wahyudi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang tealah diberikan.
"Terima kasih kepada UGM dan Kagama yang telah memberi perhatian dengan membantu warga yang terdampak bencana di Pacitan, bantuan yang diberikan sangat bermanfaat bagi para penduk korban bencana," kata Himo.
Desa Tinatar merupakan salah satu desa yang terkena dampak longsor di Pacitan pada November tahun lalu. Data yang didapatkan Galanggo, sebanyak 45 rumah harus direlokasi akibat rusak berat dan berada di kawasan rawan longsor.
Setelah peletakan batu pertama, tim Galanggo UGM dan tim PP Kagama melanjutkan perjalanan menuju rumah dinas Bupati Pacitan, Indarto. Pada kesempatan itu, Indarto meminta bantuan kepada UGM untuk melakukan studi kelayakan.