REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unviersitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) masuk dalam daftar nominasi World Summit on Information Society (WSIS) Prize 2018. CfDS sukses terpilih bersama dengan 16 inisiatif lain dari Indonesia.
WSIS Prize merupakan anugerah tahunan yang digelar International Telecommunication Union (ITU). Itu merupakan salah satu badan yang bernaung di bawah kendali Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penganugerahan yang dilakukan sejak 2002 tersebut bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi masyarakat, baik individu, lembaga swadaya masyarakat, organisasi regional, nasional dan internasional, badan swasta hingga instusi pemerintahan. Terutama, yang telah berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat berbasis pendekatan pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Kontribusi bertujuan untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goal (SDGs) pada 2030 kelak.
"CfDS UGM masuk dalam penerima nominasi kategori 1 yaitu the role of goverment and all stakeholders," kata Project Offier-Partnership and External Affairs CfDS, Fahreza Daniswara, Kamis (8/2).
Membawa inisiatif berjudul Knowledge Building Toward Indonesian Digital Society. Hal itu sejalan dengan misi CfDS sebagai pusat studi di UGM, yang memiliki fokus utama untuk membangun masyarakat digital di Indonesia.
Tujuan itu diraih melalui berbagai macam kegiatan seperti penelitian, pelatihan, seminar dan acara-acara publik. Fahreza menyebutkan, saat ini proses penganugerahan WSIS Prize 2018 tengah memasuki masa pemilihan secara terbuka bagi publik.
Penilaian itu dibuka hingga 18 Februari 2018 mendatang. Untuk itu, ia berharap dukungan dari masyarakat Indonesia dengan memilih CfDS meraih penghargaan WSIS Prize 2018, dengan voting yang bisa dilakukan dengan mengunjungi laman ITU atau WSIS Prize 2018.
"Kami mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dengan turut memberikan vote sekaligus memperbesar peluang CfDS UGM dan inisiasi lain dari Indonesia, agar dapat mengharumkan nama Indonesia di penghargaan WSIS Prize 2018," ujar Fahreza.