Jumat 16 Feb 2018 01:08 WIB

Menristekdikti: Industri tidak akan Lagi Bertanya Ijazah

Keahlian yang dimiliki calon pegawai akan menjadi fokus industri ke depan.

Menristekdikti Mohammad Nasir.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Menristekdikti Mohammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKASSAR -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir mengatakan industri ke depan tidak lagi mengutamakan atau bertanya soal ijazah. Industri akan lebih memilih fokus melihat keahlian yang dimiliki calon pegawai di bidang masing-masing.

"Industri ke depannya tidak lagi bertanya ijazah dan sekarang keahlian yang dibutuhkan sesuai bidangnya masing-masing," kata Menristekdikti Mohamad Nasir pada kunjungan kerjanya di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2).

Melihat kondisi yang terjadi ke depan, Menristekdikti berharap semua lulusan khususnya Politeknik Ujung Pandang untuk terus fokus meningkatkan daya saing dan menunjukkan memiliki keahlian yang tidak dimiliki orang lain.

Terkait program diploma 4 dengan sarjana S1, dirinya mengaku memang memiliki kesetaraan. Namun Diploma 4 dinilai memiliki keunggulan dibandingkan sarjana S1.

"Ristek Dikti mengakui diploma 4 setara dengan sarjana S1, Sarjana terapan dalam hal lulusan dari Diploma 4 mempunyai keunggulan daripada sarjana umumnya," jelasnya.

Mengenai keunggulan lulusan Diploma 4 yang dimaksudkan, dirinya mengatakan dari segi keunggulannya lebih kepada pendidikan vokasi (praktek) ketimbang pendidikan dengan menekankan pada akademis (Teori).

"Terlebih lagi lulusan sarjana terapan bukan hanya memiliki Ijazah, tetapi sertifikasi kompetisi sesuai dengan bidangnya," ujarnya.

Humas PNUP Makassar, Asizah Azis mengatakan Menristekdikti memang hadir dengan berbagai agenda di kampsu tersebut yakni dialog akademika dengan civitas akademika PNUP.

Selanjutnya melakukan kunjungan keberbagai fasilitas tau sarana dan prasaran kampus PNUP hingga memberikan kuliah umum bagi mahasiswa di kampus tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement