Kamis 24 May 2018 08:30 WIB

Pemerintah Perlu Ubah Cara Pandang Urus PTS

Kontribusi PTS kepada negara juga tidak kalah dengan PTN

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Perguruan tinggi swasta
Foto: atmabhakti
Perguruan tinggi swasta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Muhaimin Iskandar menilai perlu adanya perubahan pola dan cara pandang dalam mengurus pergurunan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Karena selama ini, menurut dia, kontribusi PTS kepada negara juga tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih jumlah PTS di Indonesia lebih banyak ketimbang PTN.

"Karena akan jadi suatu kebanggaan jika pemerintah bisa meng-upgrade PTS yang kecil sekalipun hingga menjadi PTS unggul," kata Muhaimin alias Cak Imin di Kampus BSI Kalimalang, Jakarta, Rabu (23/5).

Selain itu dia merasa selama ini dukungan pemerintah untuk PTS tidak cukup. Dia pun meminta agar pemerintah bisa lebih optimal untuk melakukan pembinaan dan peningkatan mut PTS. Misalnya mulai dari keberpihakan anggaran, keberpihakan regulasi, dan lain-lain.

"Selama ini PTS juga kan membanggakan, kenapa? karena tidak diberi apa-apa oleh pemerintah saja PTS sudah bisa memberi kontribusi dan lainnya. Jadi ya jangan lagi memanjakan kampus yang sudah maju dan memiliki fasilitas lengkap (PTN). Karena akan jadi suatu kebanggaan jika PTS juga diurusi," jelas dia.

Karenanya, dia pun mendukung atas upaya Bina Sarana Informatika (BSI) yang tengah merubah status kampus menjadi Universitas. Dengan begitu, dia berharap, BSI bisa terus meningkatkan mutu dan mencetak lulusan yang unggul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement