Selasa 03 Jul 2018 12:13 WIB

Menristekdikti: Kampus Harus Jadi Motor Penggerak Bangsa

Daya saing Indonesia berada pada peringkat 36 dari 137 negara.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi mahasiswa.
Foto: istimewa
Ilustrasi mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menegaskan pengembangan inovasi mutlak harus dilakukan semua perguruan tinggi. Kampus harus menjadi motor penggerak untuk meningkatkan daya saing bangsa.

"Perguruan Tinggi merupakan tempat mencetak sumber daya manusia yang kreatif dan mampu berinovasi. Tanpa inovasi dan kreativitas, sulit bagi SDM Indonesia bersaing di era global," kata Nasir melalui pesan tertulis, Selasa (3/7).

Dia mengatakan, apabila Indonesia ingin mengejar ketertinggalannya dibandingkan dengan negara lain, perguruan tinggi harus mengambil peranan dalam mencetak sumber daya yang kreatif dan memiliki daya saing yang tinggi. Jika merujuk pada Data World Economic Forum pada 2017-2018, daya saing Indonesia saat ini belum berada pada posisi menggembirakan, yakni pada peringkat 36 dari 137 negara.

"Sekarang daya saing kita pada posisi 36, oleh karena itu perguruan tinggi harus mampu berperan dalam persaingan global," kata Nasir.

Nasir menyebutkan, perkembangan internet dan teknologi digital yang masif menjadi era baru dari revolusi industri ini. Dia mengumpamakan, model perkuliahan yang biasanya lebih banyak tatap muka digeser menjadi online dengan memanfaatkan teknologi komputer dan telekomunikasi.

"Sehingga iptek dan pendidikan tinggi harus dalam daya saing yang baik. Bila ingin menjadi universitas kelas dunia, tidak perlu harus besar dulu, bahkan kita bisa mulai dari yang kecil," ujar Nasir.

Dia menerangkan, ada tiga perkara yang harus dikuasai mahasiswa semua program studi yang ada di Indonesia, yaitu menguasai bahasa Inggris, coding atau pemrograman dan mentoring. Dengan begitu akan mampu meningkatkan akses relevansi dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement