REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirim kembali mahasiswa KKN dan relawan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 30 mahasiswa dan 19 relawan akan ditempatkan selama satu bulan ke Lombok Utara dan Lombok Timur.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Ika Dewi Ana meminta mahasiswa bekerja dengan tulus untuk membantu masyarakat yang terkena bencana. Ia mengingatkan agar mereka tetap menjaga kesehatan.
"Selalu tangguh saat berada di lapangan dan asah terus rasa kepedulian kepada lingkungan kita," kata Ika di UC UGM, Senin (27/8).
Ia menilai, pengalaman mahasiswa membantu penanganan masyarakat pascabencana akan jadi pembelajaran bagi mahasiswa. Terutama, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Ika menekankan, masyarakat Lombok saat ini tengah menjalani masa pemulihan usai bencana. Belum lagi, banyak bangunan fisik yang rusak dan kekurangan air bersih mulai rumah sampai sekolah.
Untuk itu, ia berharap, mahasiswa turut bergabung ke dalam Tim UGM yang telah diberangkatkan sebelumnya baik dalam tim kesehatan, tim rekonstruksi dari Kementerian PUPR maupun Kagama Care.
Kasubdir Pelayanan Masyarakat yang membawahi Deru UGM, Nanung Agus Fitriyanto menuturkan, mereka akan ditempatkan di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Lombok Barat. Ia merasa, daerah itu jauh dari pusat kota dan cukup terisolir.
"Kami mencari lokasi jauh dari pusat kota, agak terpencil," ujar Nanung.
Mahasiswa KKN sendiri sudah membantu korban gempa mulai pengurusan soal pengungsian sampai kesehatan masyarakat. Kebetulan, saat gempa terjadi, sejumlah mahasiswa UGM tengah melaksanakan kegiatan KKN PPM.
Saat ini, mereka telah kembali, sehingga UGM mengirim kembali mahasiswa KKN dan relawan. Kini, tim mempersiapkan desain konstruksi untuk hunian sementara yang akan dibangun dekat lokasi kegiatan KKN.
"Dalam dua pekan ini, kita akan membangun 50 unit rumah, sedang dalam proses pengerjaan," kata dosen pembimbing lapangan KKN Peduli Bencana Lombok UGM, Ahmad Agus Setiawan.
Pengerjaan rumah ini dibantu60 orang mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Nantinya, rumah hunian sementara ini menjadi percontohan bagi pemerintah untuk membangun desain rumah hunian sementara dan hunian tetap di lokasi gempa.