Senin 12 Nov 2018 05:21 WIB

IPB Pertemukan Tenant dengan Calon Mitra Bisnis

Hingga saat ini incuBie LPPM IPB telah menginkubasi sebanyak 217 "tenant".

Sejumlah pengunjung melihat-lihat makanan dan minuman produksi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam sebuah pameran. (ilustrasi)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sejumlah pengunjung melihat-lihat makanan dan minuman produksi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam sebuah pameran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (incuBie LPPM IPB)  menyelenggarakan acara Business Matching, di Botani Square Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/11). Acara yang dibuka Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Erika B  Laconi ini  diikuti 15 tenant yang merupakan perusahaan pemula binaan incuBie LPPM IPB.

Dalam sambutannya, Prof Erika mengatakan, IPB telah dan sedang menjalankan program hilirisasi hasil penelitian baik melalui koordinasi LPPM maupun wakil rektor bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan.  “IPB memiliki Pusat Unggulan, Inkubator Bisnis dan juga Science and Technology Park sebagai wadah untuk akselerasi hilirisasi hasil riset di IPB," kata Erika dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/11).

Erika menambahkan, dalam mengantarkan produk hasil inovasi IPB ke pasar, IPB mendorong agar produk telah mendapatkan sertifikasi sesuai standar yang berlaku, baik itu ijin edar, halal ataupun Standar Nasional Indonesia (SNI). “Dengan telah adanya sertifikasi sesuai standar maka produk terjamin kualitas maupun keamanannya termasuk kehalalannya," paparnya.

Sejak berdiri  pada tahun 1994, hingga saat ini incuBie LPPM IPB telah menginkubasi sebanyak 217 tenant. Rinciannya  terdiri dari tenant inwall sebanyak 52 tenant dan tenant outwall sebanyak 165 tenant.

Bidang usaha tenant bervariasi meliputi bidang pangan, obat dan kosmetika, industri kreatif, manufaktur dan material maju. Masa inkubasi selama tiga  tahun dengan tingkat keberhasilan tenant mencapai 83 persen.  Permasalahan utama yang dihadapi pengusaha pemula adalah pemasaran.

Untuk membantu meningkatkan pemasaran produk tenant, incuBie LPPM IPB telah membentuk sebuah wadah dalam bentuk koperasi. Pada tahun 2015 telah mendapatkan legalitas Badan Hukum No 518/395/BH/KPTS/DISKOPERINDAG/I/2015 dengan nama Koperasi Inkubator Bisnis Indonesia (KIB). Selain itu, incuBie juga aktif memfasilitasi pertemuan tenant dengan calon mitra bisnis dalam bentuk Business Matching.

Kepala incuBie LPPM IPB,  Dr Ir Rokhani Hasbullah MSi dalam sambutannya mengatakan,  Business Matching adalah proses peminangan antara dua pihak yaitu tenant dan calon mitranya melalui suatu lembaga (inkubator bisnis) berdasarkan pesanan (customized) dari tenant untuk memperlancar pemasaran dan memfasilitasi permodalan.

"Business Matching bertujuan untuk mempertemukan dan menjembatani para tenant (binaan) yang membutuhkan modal atau pasar atau teknologi untuk pengembangan usahanya dengan pihak investor/akselerator/calon buyer atau mitra lainnya," ujar  Rokhani.

Calon mitra yang hadir pada acara Business Matching adalah PT BRI Agroniaga, BB Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, PT Mandiri Capital Indonesia, PT Axvrist Assurance, PT Bukalapak, PT Gojek, dan General Manager Botani Square.  

Pada acara Business Matching tersebut, para tenant memaparkan Business Pitching selama lima menit, kemudian beraudiensi dengan para calon mitra.  Dari 15 tenant yang memberikan paparan, ada delapan tenant yang akan melakukan pertemuan lanjutan dengan mitra untuk proses komersialisasi (53 persen).

“Semoga melalui acara Business Matching ini akan terjalin kemitraan usaha yang akan mengantarkan start-up inovatif ini dapat tumbuh dan berkembang menjadi  perusahaan kelas menengah dan menjadi perusahaan/industri Unicorn,” kata Rokhani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement