REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta menggelar wisuda sarjana ke 69. Pelaksanaan wisuda kali ini istimewa. Turut diserahkan sertifikat lisensi LSP dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), serta dilaksanakan penandatanganan MoU dengan University of California, Los Angeles (UCLA).
Disaksikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) V, sertifikat lisensi LSP diserahkan Kepala BNPS, Kunjung Masehat. Sedangkan, MoU Amikom dan UCLA dilakukan Rektor Amikom, Suyanto, di Los Angeles.
Melalui sambungan langsung Skype, Suyanto mengungkapkan, Amikom melalui MSV Picture akan pula menerima penghargaan di sana. Ia menilai, itu menjadi salah satu sumbangsih Amikom untuk Indonesia.
Suyanto berharap, raihan-raihan yang diraih Amikom dapat menjadi salah satu dorongan lain yang membentuk daya saing bangsa Indonesia. Karenanya, ia mendoakan, agar wisudawan Amikom mampu menjadi kebanggaan bangsa.
"Seperti Hollywood ini yang sebenarnya merupakan kota tandus, tapi dengan otak yang sangat brilian mampu menjadi kota yang hari ini sangat maju," kata Suyanto dari Hollywood Boulevard, Sabtu (26/1).
Kepala LL-Dikti V, Bambang Supriyadi, mengaku salut atas film-film animasi yang telah diproduksi Amikom. Hal itu disebut telah mengantarkan raihan-raihan yang begitu membanggakan Indonesia.
Raihan itu turut memberikan Amikom daya jual tinggi yang membuatnya mampu menjalin kerja sama dengan instansi-instansi besar dunia. Ia berharap, torehan selama ini mampu dipertahankan dan ditingkatkan.
Meski begitu, ia mengingatkan, dari begitu banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia, jumlah yang mampu menjadi sumber daya manusia aktif masih kecil. Angkanya masih berada di bawah 15 persen.
Hingga tahun lalu, sumber daya manusia yang mewarnai dunia kerja masih dikuasai lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah itu, baru Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi.
Untuk itu, ia menekankan, yang membedakan lulusan perguruan tinggi tidak lain daya saing yang dimiliki. Bambang berpesan, agar para lulusan senantiasa menjaga nilai-nilai kejujuran yang telah ditanamkan selama berkuliah.
"Jangan berhenti menjunjung tinggi kebenaran dan berperilaku jujur," ujar Bambang.
Ketua Yayasan Amikom, Idris Purwanto mengimbau wisudawan tidak memupuk cita-cita menjadi orang yang terkenal. Sebab, bagi Idris, yang terpenting mereka menjadi orang yang memberi manfaat kepada orang lain.
Untuk itu, ia berpesan dan berharap, agar wisudawan mampu menjadi orang yang terus menebarkan manfaat kepada orang lain. Dengan begitu, dikenal orang malah menjadi risiko yang mungkin akan diterima.
"Dan kami berpesan agar wisudawan jangan sibuk mencari pekerjaan, pekerjaan itu bukan untuk dicari tapi dikerjakan, nanti, jika anda terus mengerjakan apa yang jadi pekerjaan anda, justru pekerjaan yang akan sibuk mencari anda," ujar Idris.