Senin 17 Feb 2025 21:45 WIB

Amikom Targetkan Penghasilan dari Riset dan Badan Usaha 30 Persen pada 2025

Lokomotif utama dari badan usaha Amikom yakni film animasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Rektor Amikom Periode 2025-2029, Prof Suyanto (ketiga kanan) usai dilantik di Kampus Amikom, Sleman, DIY, Senin (17/2/2025).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Rektor Amikom Periode 2025-2029, Prof Suyanto (ketiga kanan) usai dilantik di Kampus Amikom, Sleman, DIY, Senin (17/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Universitas Amikom menargetkan penghasilan dari riset dan badan usaha. Di 2025 ini, Rektor Universitas Amikom, Suyanto menuturkan, pihaknya menargetkan penghasilan Amikom dari riset dan badan usaha sebesar 30 persen. 

"Kita (punya) creative economy park, ini memang dalam jangka panjang kita ingin seperti perguruan-perguruan tinggi luar negeri. Jadi penghasilan perguruan tinggi itu bukan mengandalkan mahasiswa, tapi justru dari riset dan badan usahanya," kata Suyanto usai pelantikan Rektor Amikom Periode 2025-2029 di Kampus Amikom, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (17/2/2025). 

Suyanto menyebut, ditargetkan penghasilan Amikom dari riset-riset dan badan usaha dapat terus meningkat tiap tahunnya. Dengan begitu, pada 2030 diharapkan dapat mencapai 70 persen. 

“Kita 2030 harapannya 70 persen penghasilan universitas itu dari riset dan badan usaha, sehingga ketika PTN mengambil mahasiswa sebanyak-banyaknya, kita tidak masalah, dan akan kita mulai insya Allah di 2025 itu 30 persen sudah bisa dari hasil riset dan badan usaha," ucap Suyanto. 

"Ini perkiraan kita, sehingga terus meningkat 40 persen, 50 persen, 60 persen, akhirnya 2030 itu bisa 70 persen. Kalau sudah seperti itu, ibarat kita turun (jumlah) mahasiswanya tidak masalah, karena kita sudah menyiapkan seperti itu. Tapi Amikom alhamdulillah tidak seperti itu, karena Amikom dikenal dari sisi employability kita bagus sekali menurut Bank Indonesia untuk swasta. Jadi kita tidak khawatir," jelasnya. 

Suyanto menyebut, untuk badan usaha, Amikom memiliki banyak badan usaha. Namun, untuk lokomotif utama dari badan usahanya yakni film animasi. 

"Jadi kita punya badan usaha banyak, yang paling menonjol sebagai lokomotifnya adalah film, film animasi. Kita mengikuti polanya Jepang yang juga film animasi," kata Suyanto. 

Banyak film animasi yang sudah dihasilkan oleh Universitas Amikom. Bahkan, salah satu film animasi Ajisaka: The King and The Flower of Life merambah pasar Hollywood, yang saat ini tengah memasuki pasca-produksi. 

"Ajisaka itu harapannya paling tidak 30 persen (penghasilan universitas) sudah bisa masuk di tahun (2025) ini. Untuk film berikutnya Golden Snail," jelas Suyanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement