REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER— Sebanyak 27 mahasiswa Kolej Tun Hussein On (KTHO) Universiti Kebangsaan Malaysia yang didampingi lima dosennya melakukan studi banding ke Universitas Jember (Unej), Jawa Timur
Studi banding ini terkait pengembangan asrama mahasiswa dan membicarakan masalah kepemimpinan masa depan.
Rombongan mahasiswa KTHO Universiti Kebangsaan Malaysia yang dipimpin Profesor Madya Nurinsan Kamil bin Othman diterima secara resmi oleh Wakil Rektor I Unej Zulfikar bersama Wakil Rektor IIUnej Wachju Subchan yang didampingi Dekan FKIP Prof Dafik di Gedung Rektorat R. Achmad, Senin (11/2).
"Kunjungan dosen dan mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia kali ini adalah kunjungan balasan setelah dosen dan mahasiswa FKIP berkunjung ke Malaysia pada tahun lalu," kata Dekan FKIP Unej Prof Dafik di kampus setempat.
Menurutnya, program kerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia tidak hanya di bidang pertukaran mahasiswa saja, tapi juga pada kegiatan penelitian bersama yang sudah melahirkan buku berjudul "Cultural, History and Education" yang merupakan kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unej dan Faculty of Education Universiti Kebangsaan Malaysia.
"Harapannya kerja sama itu akan berkembang lebih luas agar target kita untuk mendapatkan pengakuan akreditasi dari ASEAN University Network Quality Assurance dapat terwujud," tuturnya.
Pengetua KTHO Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof Madya Nurinsan Kamil bin Othman, mengatakan hanya mahasiswa berprestasi saja yang bisa tinggal di asrama atau kolej di Universiti Kebangsaan Malaysia dan ada 12 asrama di Universiti Kebangsaan Malaysia yang salah satunya Kolej Tun Hussein On.
"Hanya mahasiswa yang secara akademik berprestasi saja yang bisa diterima di kolej yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, sehingga memudahkan studi setiap mahasiswa," katanya.
Di kampus, kata dia, mahasiswa diawasi dan dibina secara keseluruhan termasuk keharusan bagi mereka untuk melakukan penelitian sesuai latar belakang pendidikannya, bahkan setiap penghuni asrama juga wajib mengikuti program peningkatan diri seperti public speaking, latihan kepemimpinan dan lainnya.
Wakil Rektor I Unej Zulfikar yang membidangi akademik dan kemahasiswaan mengatakan cara tersebut dapat ditiru di Kampus Tegalboto Unej yang memiliki dua unit rumah susun sederhana sewa mahasiswa (Rusunawa) karena selama ini Rusunawa di Unej lebih berfungsi sebagai tempat tinggal yang ditujukan untuk merekatkan dan membina mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah.
"Contoh pengelolaan asrama di Universiti Kebangsaan Malaysia akan menjadi masukan bagi kami untuk menjadikan Rusunawa tidak sekadar sebagai tempat tinggal saja, namun bisa menjadi sarana meningkatkan softskill mahasiswa," katanya.
Rombongan mahasiswa dan dosen Universiti Kebangsaan Malaysia juga berkesempatan berolahraga bersama dengan mahasiswa Unej, kemudian menikmati berbagai destinasi wisata di Jember seperti Pantai Papuma dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
Di sela-sela kesibukan berdiskusi, mahasiswa Malaysia juga belajar berbagai kesenian khas Jember dan budaya Indonesia.